Rusuh di Rutan Mako Brimob

Kesaksian Bripka Iwan Sarjana, Sandera Selamat Kerusuhan di Rutan Mako Brimob

Bripka Iwan Sarjana yang hingga kini masih menjalani perawatan di rumah sakit.

Editor: Ravianto
istimewa
Ketua DPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) saat menjenguk Bripka Iwan Sarjana di RS Bhayangkara R Said Sukanto, Jakarta, Sabtu (12/05/2018) 

TRIBUNJABAR.ID, DEPOK - Kerusuhan di Mako Brimob Kelapa Dua Depok yang terjadi pada Selasa (8/5/2018) meninggalkan perasaan duka mendalam.

Peristiwa itu telah menewaskan Anggota Densus 88.

Namun ada satu Anggota Densus 88 yang selamat yakni, Bripka Iwan Sarjana yang hingga kini masih menjalani perawatan di rumah sakit.

Pada acara Indonesia Lawyers Club tvOne pada Selasa (15/5/2018) Bripka Iwan membagikan kesaksiannya melalui video yang direkam di rumah sakit.

Video itu juga telah diunggah pada saluran Youtube Indonesia Lawyers Club tvOne pada hari yang sama.

Awal video tersebut Bripka Iwan menjelaskan kondisi saat dirinya tengah disandera.

"Paling yang saya dengar saya disandera, ditutup mata saya jadi tidak bisa melihat dan bergerak karena kaki dan tangan diikat," ujar Bripka Iwan.

"Saya hanya mendengar salah satu teroris mengatakan di situ ada temanmu, adikmu yang masih muda itu saya interogasi tidak mau, langsung saya eksekusi, dia minta langsung ditembak saja daripada saya diinterogasi."

Baca: Nurul Arifin Sebut Pembangunan Kota Bandung Masih Diskriminatif Terhadap Kaum Difabel

Baca: Profil Samadikun Hartono, Koruptor BLBI yang Baru Saja Kembalikan Rp 87 Miliar Cash

Iwan mengaku tidak mengenal siapa teroris yang mengajak dirinya berbicara tersebut.

Ketika ditanya suasana saat itu, Bripka Iwan menjawab sangat mencekam sekali, di antara hidup dan mati.

"Saya ingat keluarga saya di rumah yang saya tidak akan pernah bertemu lagi, dan pada waktu itu saya berharap ada yang membebaskan saya dari pimpinan maupun rekan-rekan saya," jawab Bripka Iwan.

Bripka Iwan saat itu berharap jika rekan-rekannya mengetahui jika masih ada anggotanya yang masih hidup.

"Saya berpikir persentase saya 99 persen mati dan satu persennya hidup, dan satu persen itu Allah kasih pada saya." ungkapnya.

Bripka Iwan juga mengatakan jika dirinya tidak berhenti berdoa pada Tuhannya, selalu berdzikir dan masih berharap akan keluar dengan selamat.

"Jika saya diberi takdir mati biarkan saya mati di sini, jika ditakdirkan hidup berarti Allah masih berikan saya kesempatan untuk mengabdi pada Polri," sahut Bripka Iwan.

Baca: Sudah Ajukan Bantuan, Rumah yang Mau Ambruk di Cimahi Ini Tetap Dibiarkan, Ketua RW Bilang Begini

Bripka Iwan juga mengatakan jika dirinya dilepas saat para napi tersebut meminta makanan, di saat itu pula dirinya dibebaskan.

Bripka Iwan pun memberikan pesan pada akhir video tersebut.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved