Serangan Bom di Surabaya
Ternyata Begini Cara Para Bomber Mendoktrin Keluarganya Hingga Mau Mengebom
Untung saja, HAR teguh dengan pendiriannya dan menolak doktrin kebohongan yang diberi Anton dan Puji kepada tiga adiknya.
TRIBUNJABAR.ID, SIDOARJO - HAR (17), anak terduga teroris di Rusunawa Wonocolo, Sidoarjo, memilih hidup di jalannya sendiri tanpa mengikuti paham yang diberikan ibu dan ayahnya, Anton Febrianto dan Puspitasari.
Ia menolak doktrin orang tuanya untuk menjadi teroris, seperti yang didapat ketiga adiknya, AR (15), FP (11) dan GHA (10).
HAR memilih tinggal bersama sang nenek dan menyelesaikan sekolahnya.
"Ada satu anak dewasa yang di Rusun Wonocolo itu menolak ikut ajaran dari orangtuanya," kata ujar Machfud, mengutip dari TribunJatim.com.
"Ia memilih untuk tetap bersekolah dan ikut dengan neneknya," tambahnya.
Kapolda Jatim menjelaskan, satu cara pendoktrinan agar anak-anak mau sejalan dengan orang tuanya adalah dengan memperlihatkan video jihad secara rutin.
Baca: Mengaku Teroris dan Bawa Bom saat Naik Pesawat, Pria ini Diamankan Pihak Bandara Sultan Syarif Kasim
Baca: Pelatih Persib Siapkan Program Khusus Latihan di Bulan Puasa, Beda dengan Tahun Lalu, Ini Bocorannya
Hal itu dilakukan untuk membentuk ideologi anak.
"Seperti rajin memberikan tontonan video jihad kepada anak-anak untuk membentuk ideologi sejak dini. Cara ini dilakukan oleh semua pelaku, mereka satu jaringan," kata Machfud.
"Dan rutin hadir di pengajian rumah Dita (pelaku bom tiga gereja di Surabaya)," tambahnya.
Untung saja, HAR teguh dengan pendiriannya dan menolak doktrin kebohongan yang diberi Anton dan Puji kepada tiga adiknya.
Kini, orang tua HAR sudah tiada. Anton dan Puji tewas akibat bom yang meledak di Rusun Wonocolo, Taman, Sidoarjo.
Ya, bom itu adalah bom mereka sendiri.
Insiden tersebut terjadi di malam setelah ledakan bom di tiga gereja Surabaya, Minggu (13/5/2018).
Selain menewaskan Anton dan Puji, bom tersebut juga menewaskan adik HAR, AR.
Pada saat insiden, HAR diketahui juga ikut menolong dua adik bungsunya yang terkena ledakan bom.(*)