Pascakerusuhan di Mako Brimob, Para Napi Terorisme Harus Jalani Ini Menurut Pengamat Unpad
Pengamat militer dan pertahanan dari Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung, Muradi berpendapat narapidana terorisme harus . . .
Penulis: Mega Nugraha | Editor: Dedy Herdiana
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Mega Nugraha Sukarna
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Pengamat militer dan pertahanan dari Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung, Muradi berpendapat narapidana terorisme harus diisolasi dari segala informasi, menyusul kerusuhan di Rutan Mako Brimob Polri di Kelapa Dua, Kota Depok.
"Napi teroris harus khusus memang benar, tapi mereka harus diisolasi. Jadi baiknya di Lapas Nusakambangan," kata Muradi via ponselnya, Kamis (10/5/2018).
Penjagaan keat dilakukan polisi di rumah tahanan cabang Salemba yang berada di area Mako Brimob bagi setiap kerabat atau keluarga yang berkunjung. Dalam kasus itu, penyebab awal kerusuhan diduga soal makanan kiriman dari keluarga untuk napi teroris namun tidak diberikan untuk alasan keamanan.
Baca: Lawan Pemuncak Klasemen, Pelatih Persib Bandung Akan Tetap Fokus Lakukan Hal Ini
Baca: Drama 40 Jam di Mako Brimob, Tagar #KamiBersamaPOLRI dan #BersatuLawanTeroris Jadi Trending
Muradi berpendapat, isolasi napi teroris termasuk membatasi interaksi mereka dengan dunia luar termasuk keluarga. Karena menurutnya, saat ini, meski di rutan, banyak keluarga napi teroris yang tinggal di sekitar tahanan dengan mengontrak rumah.
"Isolasi ini dengan melarang serta menutup akses mereka pada komunikasi dan informasi dengan dunia luar. Sebut saja, napi teroris ini malah bisa mengetahui perkembangan aksi 212 hingga pembuatan HTI," katanya.
Ngeri! Wajah Cantik Iptu Sulastri Babak Belur Dihajar Napi Rutan Mako Brimob, Giginya Habis https://t.co/KceC6p98ai via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) May 10, 2018
Informasi dan komunikasi dimanfaatkan dengan baik oleh pihak-pihak yang berkaitan dengan kasus terorisme. Pasalnya, hal itu berkaitan dengan pergerakan mereka dalam menjalankan aksi-aksi teror serta perluasan jaringan.
"Jadi isolasi napi terorisme keharusan. Salah satunya di Lapas Nusakambangan," kata Muradi. (*)