Pilgub Jabar

Politik Gembira ala Dedi Mulyadi, Kampanye dengan Ngaliwet dan Ngagubyag bukan Bagi-bagi Atribut

Selama menjalani masa kampanye, Dedi berkampanye dengan sejumlah strategi. Salah satunya, makan nasi liwet di halaman rumah warga.

Penulis: Mega Nugraha | Editor: Ichsan
Tribunjabar/Mega Nugraha
Warga Desa Narawita, Kecamatan Sodong Hilir, Kabupaten Tasikmalaya, bergembira dalam tradisi ngagubyag, Rabu (8/5/2018). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Mega Nugraha Sukarna

TRIBUNJABAR.ID,TASIKMALAYA - Calon wakil gubernur Jabar nomor urut 4, Dedi Mulyadi sudah menjalani masa kampanye sejak ditetapkan sebagai peserta Pilgub Jabar 2018, berpasangan dengan Deddy Mizwar sebagai calon gubernur.

Selama menjalani masa kampanye, Dedi berkampanye dengan sejumlah strategi. Salah satunya, makan nasi liwet di halaman rumah warga. Nasi liwet merupakan menu makanan tradisional masyarakat Jabar. Nasi liwet semakin nikmat ditemani hidangan pelengkapnya seperti ikan asin, lalaban hingga tahu tempe.

Baca: Mencekam, Seorang Polisi Masih Disandera di Sel Tahanan Mako Brimob, 5 Polisi Gugur, 1 Tahanan Tewas

Tidak hanya itu, Dedi juga kerap melibatkan warga dalam tradisi ngagubyag, tradisi menangkap ikan dengan tangan kosong di kolam ikan. Seperti halnya yang dia lakukan di Desa Narawita, Kecamatan Sodong Hilir, Kabupaten Tasikmalaya, Rabu (8/5/2018), sekaligus memperingati hari lahir ulama desa setempat ke-77.


Menurutnya, ngaliwet hingga ngagubyag jadi cara berkomunikasi dengan masyarakat paling efektif karena jauh dari kesan politis. Selama blusukan, Dedi tidak pernah membagi-bagikan atribut kampanye semisal stiker, flyer atau hal lainnya.

"Saya ingin menjauhkan kesan politis saat bertemu warga. Makanya saya jarang bagi-bagi atribut saat keliling, lebih memilih makan nasi liwet di halaman rumah warga hingga ngagubyag," kata mantan Bupati Purwakarta dua periode itu.

Kampanye dengan pendekatan-pendekatan politik pada masyarakat sudah‎ jadi cara-cara usang. Bahkan, tidak jarang kampanye dengan cara seperti itu tidak direspon dengan baik. Dengan dua cara kampanyenya, ia bisa lebih bersahabat dengan masyarakat sehingga komunikasi dua arah pun terwujud.


"Pesan yang hendak saya sampaikan dengan dua cara itu adalah politik harus jadi hal yang menggembirakan, membahagiakan. Happy Politic," kata Dedi.

Sebut saja, saat ia terlibat dalam tradisi Ngagubyag, banyak warga yang berbahagia dengan turun ke kolam ikan menangkap ikan dengan tangan. Semua lapisan masyarakat turut terlibat dan saling berinteraksi.

"Dari yang asalnya musuhan jadi akrab lagi. Sama halnya dengan makan nasi liwet bersama, karena tradisi di Indonesia, komunikasi terjalin saat makan," katanya.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved