Mengenal Desa Gujeg di Cirebon, Sentra Perajin Taman yang Terkenal Hingga ke Jabodetabek
Memasuki Desa Gujeg, Kecamatan Panguragan, Kabupaten Cirebon, akan terlihat pemandangan bunga di sejumlah pekarangan rumah warganya.
Penulis: Siti Masithoh | Editor: Dedy Herdiana
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Siti Masithoh
TRIBUNJABAR.ID, CIREBON - Memasuki Desa Gujeg, Kecamatan Panguragan, Kabupaten Cirebon, akan terlihat pemandangan bunga di sejumlah pekarangan rumah warganya.
Berbagai bunga hias mulai dari bonsai, kamboja, mawar, melati, dan masih banyak lagi.
Sejak tahun 1985, warga Desa Gujeg memulai usahanya menjadi perajin taman.
Baca: Heboh Rekaman Menteri Rini dan Dirut PLN Beredar, Sekjen PDIP Kaitkan dengan Elektabilitas Jokowi
Baca: Kejuaraan Asia 2018 - Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir Gagal Kalahkan Unggulan Kedua
Mulanya, para warga belajar membuat taman dari teman yang berada dari Yogyakarta dan Bandung.
Seiring waktu berjalan, warga sudah semakin terlatih mendesain taman.
Kini, ada sekitar 75 persen warga Desa Gujeg yang menjadi perajin taman.
Herrie Setyawan Diistirahatkan, Umuh Muchtar: Saya Tidak Ikut Campur Karena Manajemen Dipegang Tedy https://t.co/L7xxjHrffq via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) April 29, 2018
Pemasarannya pun sudah terkenal hingga ke Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek) dan Palembang.
Harga per taman, mulai dari Rp 5 juta hingga ratusan juta disesuaikan dengan ukuran dan desain taman.
"Keuntungan dari taman tersebut selalu 100%. Itu pasti dan tidak pernah kurang dari 100%," ujar Kepala Desa Gujeg Susmaya saat ditemui di Desa Gujeg, Minggu (29/4/2018).
2 hari Lagi! Buruan Registrasi Kartu SIM Telkomsel, XL, Indosat, 3, Smartfren, Begini Cara Instannya https://t.co/ZZCRUOfC7j via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) April 29, 2018
Tak hanya warga, perangkat desanya juga hampir 60 persen merupakan perajin taman.
Namun, para perjain taman di desa tersebut tinggal di Jakarta dan hanya setahun sekali pulang ke desanya.
Kebanyakan dari warganya mendesain taman untuk di luar kota.
Sisanya, warga yang tidak merantau, mendesain taman untuk pesanan lokal dan luar kota. (*)