Peringati Hari Bumi, 2018 Batang Mangrove Ditanam Mahasiswa dan Finalis Puteri Indonesia '98

Dalam kegiatan tersebut, hadir juga mantan Puteri Lingkungan Hidup yang menjadi Finalis Puteri Indonesia Tahun 1998, Kurnia Hajar.

Penulis: Siti Masithoh | Editor: Yudha Maulana
Tribun Jabar/Siti Masithoh
Mahasiswa pencinta alam dari Islamic Centre dan UMC menanam mangrove di pantai Desa Jadimulya, Kecamatan Gunungjati, Kabupaten Cirebon, Minggu (22/4/2018) siang 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Siti Masithoh

TRIBUNJABAR.ID, CIREBON - Dalam memperingati hari bumi pada 22 April, sejumlah mahasiswa dan pegiat lingkungan menanam mangrove, Minggu (22/4/2018).

Acara tersebut diikuti oleh Mahasiswa pencinta alam dari Islamic Centre dan Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC).

Para mahasiswa tersebut berinisiatif untuk menanam mangrove di pesisir pantai Cirebon di Desa Jadimulya, Kecamatan Gunungjati, Kabupaten Cirebon.

Sebanyak 2018 batang ditanam di pesisir pantai tersebut.

Baca: Benarkah Egi John Bangkrut? Ternyata Begini Kehidupan Mantan Pacar Marshanda itu Sekarang

Mangrove tersebut ditanam sekitar pukul 07.30 WIB - 12.00 WIB.

"Ini bukan hanya sekedar menanam, tapi sebelumnya juga saya menggambarkan bagaimana perlunya menjaga bumi," ujar pegiat lingkungan Teuku Fakhrudin saat berada di Desa Jadimulya, Minggu (22/4/2018).

Dalam kegiatan tersebut, hadir juga mantan Puteri Lingkungan Hidup yang menjadi Finalis Puteri Indonesia Tahun 1998, Kurnia Hajar.

Baca: Bahan Bangunan dalam Gudang Raib di Tengah Proyek Tol Cimaci, Pemilik Gudang Laporkan ke Polisi

Menurut mereka, sebagai mahkluk hidup harus melihat jauh ke depan jika suatu saat mempunyai lingkungan yang tercemar oleh industri sehingga harus dijaga sejak dini.

Bukan lagi hanya memikirkan di Cirebon, tetapi juga untuk wilayah Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan (Ciayumajakuning).

Beberapa industri tekstil yang pindah dari Bandung ke Majalengka juga menjadi perhatian khusus untuk terua menjaga lingkungan.

Baca: Kisah di Balik Puncak Aher di Geopark Ciletuh, Berteduh di Saung Sempit hingga Menjadi Viral

"Ketika kita bicara tekstil, limbahnya mengganggu biota-biota air yg ada di sungai," kata Teukeu Fakhrudin.

Momen hari bumi tersebut juga menjadi edukasi bagaimana potret bumi ke depannya.


Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved