Begini Keseharian Anak Tukang Gali Kubur yang Lolos SNMPTN di Fakultas Kedokteran Unpad
"Kadang ada teman yang membawa motor ngajak bareng. Tapi hampir setiap hari saya jalan kaki," ujarnya.
Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Ichsan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin
TRIBUNJABAR.ID, CIMAHI - Inka Kusmayati (18) anak tukang gali kubur yang lolos Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2018 memiliki keseharian yang berbeda dengan siswa lainnya.
Ketika ditemui Tribun Jabar di kediamannya, ia hanya sendirian dan tengah membaca buku panduan lolos seleksi SBMPTN yang cukup tebal. Saat itu ayahnya yang bekerja sebagai tukang gali kubur itu tidak ada di rumah.
Siswa SMAN 1 Cimahi ini, sejak masuk SMA mengaku kesehariannya hanya bergelut dengan notebook yang dibeli dari hasil urunan saudara-saudaranya.
Baca: Libur Panjang Lebaran Dinilai Hanya Untungkan Kalangan Tertentu Saja
Pada notebook kesayanganya itu, ia belajar materi mata pelajaran dari internet, bahkan untuk sekadar komunikasi dengan teman-temanya pun ia menggunakan notebook tersebut.
"Selain baca-baca buku, saya juga belajar menggunakan laptop kecil, baca-baca mata pelajaran di internet. Untuk komunikasi pun saya hanya menggunakan Line di PC," ujarnya saat ditemui di kediamannya, Jalan Margamulya, Gang Masjid Al-Fatah, RT 09/01, Kelurahan Cimahi, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi, Rabu (18/4/2018).
Ini Jejak Idjon Djanbi, Komandan Kopassus Pertama Paling 'Keramat', Tak 'Dihormat' Saat Meninggal https://t.co/F8gpoiExrC via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) April 18, 2018
Selama tiga tahun sekolah di SMAN 1 Cimahi, dari kediamannya menuju sekolahnya itu, dia hanya jalan kaki, padahal siswa yang lainnya menggunakan kendaraan roda dua.
Jarak yang ditempuh dari kediamanya ke sekolah itu, memang tidak terlalu jauh, sekitar 2 Km harus ia tempuh dengan cara jalan kaki.
"Kadang ada teman yang membawa motor ngajak bareng. Tapi hampir setiap hari saya jalan kaki," ujarnya.
Sementara ketika di sekolah pun, ia tetap bergelut dengan notebooknya, hingga temanya menyebut notebook yang ia miliki itu merupakan pacarnya.
Notebook tersebut, ia akui memang sebagai teman kesehariannya, pasalnya kerap digunakan untuk mencari materi ilmu pengetahuan dan komunikasi dengan teman-temannya baik di sekolah maupun di kediamannya.
"Teman saya suka bilang, kalau saya tidak membawa laptop, suka nanya 'mana pacarnya'," ujar dia mencontohkan ucapan temannya itu.
Bahkan ia mengaku, selama tiga tahun tidak pernah menonton televisi karena di rumahnya yang sederhana itu tidak ada televisi.