Ulama dan Polisi di Tasikmalaya Deklarasi Anti Miras, Siap Perangi Miras Sampai Tuntas
Deklarasi ini, kata dia sebagai bentuk perlawanan terhadap peredaran minol yang meresahkan masyarakat.
Penulis: Isep Heri Herdiansah | Editor: Ichsan
lihat foto
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Isep Heri
TRIBUNJABAR.ID, TASIKMALAYA - Menyusul tewasnya puluhan orang akibat mengkonsumsi minuman keras (Miras) oplosan di sejumlah tempat di Jawa Barat, sejumlah ulama bersama jajaran Polres Tasikmalaya Kota pun menggelar deklarasi anti minuman beralkohol (minol) di Masjid Attiyah, Kecamatan Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya, Kamis (12/4/2018).
Kapolresta Tasikmalaya AKBP Febry Maruf mengatakan pihak kepolisian bersama ulama dan tokoh masyarakat berkomitmen untuk memerangi segala gangguan keamanan.
Baca: Berdialog dengan Tukang Rujak Tumbuk di Garut, Dedi Mulyadi Jelaskan Manajemen Ekonomi Indung
"Bentuk gangguan keamanan, beragam seperti informasi hoaks, dan peredaran miras ilegal. Secara bersama masyarakat dan tokoh agama perangi itu," katanya.
Deklarasi ini, kata dia sebagai bentuk perlawanan terhadap peredaran minol yang meresahkan masyarakat.
4 Fakta Seputar Pelaksanaan UNBK di Jawa Barat yang Perlu Kamu Ketahui https://t.co/CiyuXNm6N1 via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) April 12, 2018
Adanya deklarasi ini dia berharap bisa memicu semangat elemen masyarakat lainnya bergerak bersama polisi menghentikan peredaran minuman haram dan ilegal tersebut.
"Dengan deklarasi jadi motivasi seluruh ulama dan masyarakat bersama jajaran untuk siap perangi minol. Dan kami bisa amankan kota Tasik," ujarnya.
Di tempat yang sama, perwakilan tokoh agama Ustaz Maman Suratman menekankan bahaya minol sudah dideskripsikan dalam kitab suci, sehingga memang sudah seharusnya konsumsi miras atau minol dilarang.
Juru Bicara KPK: Abubakar Dalam Kondisi Sehat Saat Diperiksa Penyidik https://t.co/hi1BuNLH7c via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) April 12, 2018
"Bahaya minol sudah ditegaskan dalam Alquran karena jadi sumber segala masalah. Akal sehat hilang, jadi berbahaya," ucap pimpinan Pondok Pesantren As Sunah tersebut.
Lewat deklarasi anti miras ini pula, ia menjanjikan sinergi dengan kepolisian dalam menindak peredaran miras yang bahkan menargetkan nol persen peredaran di wilayahnya.
