Meski Terbiasa Seberangi Sungai Cisiluk, Warga Desa Patapan Keluhkan Ketiadaan Jembatan
Saat menyeberang, warga biasanya melepas sandal karena batu yang ada di sungai tersebut sangat licin.
Penulis: Siti Masithoh | Editor: Tarsisius Sutomonaio
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Siti Masithoh
TRIBUNJABAR.ID, CIREBON- Warga mengeluhkan tak adanya akses jembatan di Sungai Cisiluk, Kecamatan Beber, Kabupaten Cirebon.
Sungai Cisiluk memisahkan Blok Wage dan Blok Pagedangan di Desa Patapan.
Kini, menyeberang sungai itu menjadi kebiasaan turun temurun warga yang hendak ke Blok Wage ke Blok Pagedangan atau sebaliknya.
Pasalnya, jembatan yang melintang di atas Sungai Cisiluk ambruk sejak 30 tahun yang lalu.
Ini Jejak Kompol Fahrizal, Wakapolres yang Tembak Mati Adik Ipar, Ternyata Bukan Polisi Sembarangan https://t.co/Ks4upZhHAS via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) April 6, 2018
Saat menyeberang, warga biasanya melepas sandal karena batu yang ada di sungai tersebut sangat licin.
"Kalau warga dari dulu memang sudah biasa menyeberang sungai itu," ujar Ekbang Desa Patapan, Anda Suhanda, saat ditemui di halaman kantor Desa Patapan, Kamis (5/4/2018).
Meski terbiasa menyeberang Sungai Cisiluk, warga merasa keadaan itu tetap sangat mengganggu aktivitas, terutama saat musim hujan.
Seperti diberitakan sebelumnya, murid-murid SDN 2 Patapan harus berjuang menyeberang Sungai Cisiluk saat berangkat sekolah.
Tega, Disya Rosa Enggan Bertaruh Nyawa, Mantan Suami Ayu Ting Ting Minta Gugurkan Bayi https://t.co/ditBuHtqOP via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) April 6, 2018
Siswa SMPN 1 Beber, MTs Nurul Huda Beber, dan SMAN 1 Beber juga merasakan hal yang sama.
Mereka terpaksa menyeberang sungai karena tidak ada jembatan penghubung di Sungai Cisiluk.
Melepas sepatu dan mengangkat celana adalah upaya yang dilakukan agar seragam tidak basah.
Baca: Antarkan Makanan, Heru Terkejut Lihat Kakek Patonah Sudah Kaku dan Badannya Dikerubungi Semut
Meski begitu, mereka tidak pernah mengeluh karena sudah terbiasa.
"Ya, dari murid SD sampai SLTA juga melewati sungai tersebut saat berangkat dan pulang sekolah," ujar Kepala Desa Patapan Karmadi saat ditemui di kantor Kepala Desa Patapan, Kamis (5/4/2018) pagi. (*)