Ada Potensi Tsunami 57 Meter di Pandeglang, Wapres JK: Itu Hoaks
Menurutnya, pada kasus hasil kajian potensi tsunami di Pandeglang, peneliti sebenarnya tidak melakukan prediksi tapi mencoba mengungkap potensi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla menyebut prediksi terkait bencana tsunami yang mencapai 57 meter di Pandagleng, Banten tidak benar.
"Wah saya kira itu hoaks itu," ujar Kalla di Markas PMI, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Jumat (6/4/2018).
Kalla mengatakan telah banyak kajian yang menyebut sepanjang Pulau Sumatera bagian barat sampai ke Jawa berpotensi tsunami, mengingat wilayah tersebut terdapat lempengan aktif.
Namun, dia mengatakan tak ada satu pun yang mengetahui kepastianya kejadian itu.
"Bahwa kapan, ya kita enggak ada yang tahu," kata JK.
Baca: Tanggapan Menohok Media Rusia untuk Ucapan Tsamara Amany: Ini Menunjukkan Kedangkalan Wawasan
Baca: Ada Kesedihan di Balik Hari Ulang Tahun Ibu Oh In kyun Hari Ini
Masih Dikaji
Deputi Bidang Geofisika dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dr Ir Muhamad Sadly M Eng menanggapi berita prediksi tsunami yang sudah menyebar di masyarakat itu.
Menurutnya, pada kasus hasil kajian potensi tsunami di Pandeglang, peneliti sebenarnya tidak melakukan prediksi tapi mencoba mengungkap potensi yang masih perlu dikaji.
"Potensi itu perlu dikaji lebih lanjut berbasis data ilmiah yang lebih memadai, karena peneliti tersebut tidak menyebutkan kapan akan terjadinya. Sehingga dalam hal ini masyarakat diimbau agar tetap tenang," kata Muhamad, pada Kamis (5/4/2018).
Muhamad mengatakan, BMKG mendapat mandat dan wewenang untuk melakukan observasi, analisis, dan diseminasi informasi gempa bumi dan peringatan dini tsunami berdasarkan UU nomor 31 tahun 2009.
Dalam rangka memberikan layanan informasi gempa bumi dan tsunami secara lebih tepat dan akurat sesuai yang dimandatkan, BMKG, menjalin kerja sama dengan para pakar.
BMKG menjalin kerja sama dengan para pakar di bidang gempa bumi dan tsunami dari berbagai lembaga, instansi dan perguruan tinggi, baik dari dalam maupun luar negeri.(*)