Terinspirasi dari Anak, Yayan Ardhianto Buat 7pagi, Aplikasi Penghubung Orang Tua Murid dan Sekolah

Berawal dari tidak terpantaunya kegiatan anak secara langsung di daycare, Yayan Ardhianto, terinspirasi membuat aplikasi 7Pagi.

Penulis: Theofilus Richard | Editor: Isal Mawardi
Tribun Jabar/ Theofilus Richard
Yayan Ardhianto, Founder 7Pagi, di kantornya, Jalan Harendong, Bandung, Kamis (5/4/2018). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Theofilus Richard

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Berawal dari tidak terpantaunya kegiatan anak secara langsung di daycare, Yayan Ardhianto, terinspirasi membuat aplikasi 7Pagi.

Aplikasi 7Pagi adalah aplikasi penghubung orang tua murid dan sekolah.

Orang tua murid dapat memantau kegiatan anaknya di sekolah melalui foto atau laporan kegiatan yang diunggah guru di aplikasi 7Pagi.

"Awalnya karena saya kan punya anak kecil, dititipkan di daycare saat saya bekerja. Itu enggak kepantau. Biasanya ada buku laporan kegiatan anak sih di daycare, tapi kadang terlewat tidak terbaca," ujarnya ketika ditemui Tribun Jabar di kantornya, Bandung, Kamis (5/4/2018).

Ide ini muncul dari Yayan sejak pertengahan tahun 2016. Ia bersama dua rekan lainnya kemudian mulai merancang sistem aplikasi ini.

Awalnya aplikasi ini juga akan menyantumkan data nilai dan hasil evaluasi belajar murid, tapi hal itu urung dilakukan.

"Tadinya mau ada data nilai, hanya saja untuk TK dan SD kelihatannya terlalu rumit, jadi kami buat sederhana saja," ujarnya.

Baca: Mengenal 7Pagi, Aplikasi untuk Orang Tua Agar Dapat Memantau Anaknya di Sekolah

Tetapi, kata Yayan, ke depannya aplikasi 7Pagi ini akan dikembangkan untuk bisa menginput data nilai. Fitur tersebut khusus akan digunakan untuk siswa tingkat SMP dan SMA.

Untuk membuat aplikasi ini, Yayan bersama dua rekan dan empat pegawai outsource, bekerja selama enam bulan. Aplikasi ini selesai pada akhir 2016.

Sejumlah siswa menjawab soal Bahasa Indonesia yang tertera pada komputer saat pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) hari pertama di SMK Negeri 2, Jalan Ciliwung, Kota Bandung, Senin (2/4/2018). Pelaksanaan UNBK tingkat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang diselenggarakan serentak di seluruh tanah air itu, akan berlangsung hingga 5 April 2018 dengan mata pelajaran yang diujikan yaitu Bahasa Indonesia hari pertama, hari kedua Matematika, hari ketiga Bahasa Inggris, dan hari keempat Teori Kejuruan.
Sejumlah siswa menjawab soal Bahasa Indonesia yang tertera pada komputer saat pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) hari pertama di SMK Negeri 2, Jalan Ciliwung, Kota Bandung, Senin (2/4/2018). Pelaksanaan UNBK tingkat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang diselenggarakan serentak di seluruh tanah air itu, akan berlangsung hingga 5 April 2018 dengan mata pelajaran yang diujikan yaitu Bahasa Indonesia hari pertama, hari kedua Matematika, hari ketiga Bahasa Inggris, dan hari keempat Teori Kejuruan. (Tribun Jabar/ Gani Kurniawan)

Ia mulai merancang aplikasi ini dengan modal sekira Rp 150 juta. Yayan mengaku termotivasi membuat aplikasi ini karena menyenangi dunia sekolah dan anak kecil.

Bekerja sama dengan Microsoft

Yayan Ardhianto mengatakan aplikasi ini juga bisa tercipta berkat kerja sama dengan Microsoft.

"Ada kerja sama dengan Microsoft, mereka juga beri bantuan dana," ujarnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved