Pilgub Jabar
Dinlai Berguna bagi Pasien Stroke, Dedi Mulyadi Dukung Metode 'Cuci Otak' dr Terawan
Apa yang dilakukan dokter Terawan menyembuhkan pasien stroke di luar medis harusnya jadi rujukan dunia medis dalam menangani penyakit stroke.
Penulis: Mega Nugraha | Editor: Yudha Maulana
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Mega Nugraha Sukarna
TRIBUNJABAR.ID - Ketua DPD Golkar Jabar Dedi Mulyadi menyerukan dukungannya untuk dokter Terawan, Kepala RSPAD Gatot Soebroto yang dipecat Ikatan Dokter Indonesia (IDI) karena metode 'cuci otak' dalam menangani pasien stroke.
"Dari Pelabuhan Ratu, Kabupaten Sukabumi saya mendukung pak dokter Terawan yang punya terobosan luar biasa di bidang medis dalam menangani pasien penderita stroke. Hanya saja disayangkan kemampuannya itu ternyata dipermasalahkan," kata Dedi di Pasar Pelabuhan Ratu, saat menghadiri peringatan Hari Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) ke-58, Kamis (5/4/2018).
Menurutnya, apa yang dilakukan dokter Terawan menyembuhkan pasien stroke di luar medis harusnya jadi rujukan dunia medis dalam menangani penyakit stroke.
Baca: RSHS Klaim Selalu Siapkan Cadangan Obat Sebelum Kehabisan
Apalagi, penyakit saraf tersebut saat ini masuk 10 besar penyakit mematikan di Indonesia.
"Memang, prosedural medis kedokteran dianggap sebagai etika yang harus ditaati profesi dokter. Namun, di mata pasien stroke, bukan mekanisme atau prosedural penanganan yang diharapkan, tapi kesembuhan. Memenuhi prosedural etik kedokteran jika tak menyembuhkan untuk apa," kata Dedi.
Toh, kata calon wakil gubernur Jabar berpasangan dengan Deddy Mizwar ini, cara yang dilakukan dokter Terawan ini terbukti ampuh menyembuhkan pasien stroke.
Baca: Febri Hariyadi Absen di Latihan Persib Hari Ini, Ada Apa ya?
"Di luar prosedural tapi terbukti ampuh, bagi saya tidak masalah. Artinya, justru dunia kedokteran harus jadikan kemampuan dokter Terwan sebagai sumber rujukan dalam pengambilan keputusan untuk menangani pasien stroke," kata Dedi.
Menurutnya, kasus serupa bukan hanya dialami dokter Terawan saja. Banyak orang yang punya kemampuan khusus menangani penyakit tertentu di luar medis namun justru menyembuhkan.
Ia menjelaskan, banyak orang Indonesia yang punya kemampuan otodidak yang diwariskan turun temurun maupun intuisi.
Baca: Heboh, Beginilah Kata Pria Amerika Tak Beragama Ketika Mendengar Azan di Indonesia, Netter Takjub
"Teman saya bukan dokter atau tenaga medis punya kemampuan sembuhkan patah tulang dengan metode non medis, terbukti bisa sembuhkan. Hal-hal seperti itu kan masuk khasanah ilmu pengetahuan yang jadi kekayaan bangsa dan harus jadi rujukan bagi dunia medis," kata Dedi.
Ia mengusulkan agar IDI memberi kesempatan pada dokter Terawan untuk menjelaskan metode cuci otaknya dalam menyembuhkan pasien stroke.
"Kalau diuji, kan sudah banyak pasien yang sembuh. Tapi yang pasti, pak dokter Terawan harus diberikan kesempatan. Bahkan melihat hasil kemampuan dokter Terawan yang banyak menyembuhkan pasien, saya rasa dokter Terawan ini guru besar dalam penanganan pasien stroke," ujarnya.