Pilgub Jabar
Deddy Mizwar : Pengelolaan Limbah Tekstil Kulit Masih Jadi Masalah yang Harus Diselesaikan
Calon gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar, menilai pengelolaan IPAL hasil pengolahan produksi tekstil kulit Garut masih menjadi masalah yang . . .
Penulis: Ferry Fadhlurrahman | Editor: Dedy Herdiana
Laporan wartawan Tribun Jabar, Ferry Fadhlurrahman
TRIBUNJABAR.ID, GARUT - Calon gubernur Jawa Barat nomor urut 4, Deddy Mizwar, menilai pengelolaan Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) hasil pengolahan produksi tekstil kulit Garut masih menjadi masalah yang harus diselesaikan di Kabupaten Garut.
Sesuai dengan rilis yang diterima Tribun Jabar, Sabtu (24/3/2018), hal tersebut diungkapkan Deddy Mizwar saat melakukan pertemuan dengan pedagang tekstil kulit Sukaregang Kabupaten Garut.
Demiz, sapaan Deddy, mengatakan produk tekstil kulit Garut sudah ternama dan diminati pasar.
Menurutnya komoditas andalan Garut tersebut tidak memiliki persoalan dengan upaya pemasaran.
Baca: Denny Cagur Bahas Soal Orang Alay, Ucapannya Menohok Banget, Tanggapi Deddy Corbuzier?
"Persoalannya ada satu, bagaimana limbah di Sukaregang ini. Persoalan limbahnya yang belum selesai karena di (posisi) tengah kota kan. Memang ada juga IPAL-nya tapi belum berjalan baik," ujar Demiz.
Diakuinya Pemerintah Provinsi hanya memiliki wewenang memberikan fasilitas IPAL agar dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh Pemerintah Kabupaten Garut tanpa merusak tata perkotaan.
5 Alasan Kamu Harus ke Xquisite Resto, Termasuk Banyak Pilihan Menu Khas Nusantara https://t.co/b6pMs5chIY via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) March 23, 2018
Akan tetapi, pelaksanaannya masih tetap wewenang dari pemerintah Kabupaten Garut. Bukan lagi wewenang dari pemerintah Provinsi Jabar.
Menurutnya bisa jadi kapasitas dan kualitas IPAL yang ada sudah tidak memadai karena industri tekstil kulit mungkin sudah terlalu banyak.
"Sehingga luasan IPAL-nya sudah tidak memadai karena dibiarkan terus tumbuh. Semestinya bukan begitu, kalau tumbuh terus, sebaiknya dpindahkan ke kawasan yang baru. Yang bisa ditata dengan lebih baik," katanya. (*)