Kerusuhan di Lapas
Begini Alasan Lapas Kelas I Cirebon Gelar Razia Setiap Hari yang Membuat Narapidana Mengamuk
Mereka menilai razia itu terlalu berlebihan, padahal petugas Lapas hanya melaksanakan tugas sesuai SOP.
Penulis: Ahmad Imam Baehaqi | Editor: Dedy Herdiana
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ahmad Imam Baehaqi
TRIBUNJABAR.ID, CIREBON - Para narapidana di Lapas Kelas I Cirebon mengamuk, Rabu (21/3/2018).
Mereka memprotes petugas Lapas yang menggelar razia setiap hari.
Mereka menilai razia itu terlalu berlebihan, padahal petugas Lapas hanya melaksanakan tugas sesuai SOP.
"Kami sedang menggalakkan program bebas ponsel di dalam Lapas," kata Kepala Lapas Kelas I Cirebon, Heni Yuwono, saat ditemui di Lapas Klas I Cirebon, Jalan Kesambi, Kota Cirebon, Rabu (21/3/2018).
Baca: Polisi Buru Biang Kerok Kerusuhan di Lapas Kelas I Cirebon
Baca: LIVE STREAMING RCTI - Febri Hariyadi jadi Starter dalam Laga Timnas Indonesia U-23 Vs Singapura U-23
Ia mengatakan, sesuai Permenkumham RI, ponsel merupakan benda yang sangat terlarang berada di dalam Lapas.
Terlebih, isu-isu mengenai peredaran narkoba dan obat terlarang lainnya yang dikendalikan oleh narapidana yang menjalani masa hukuman di Lapas.
Pihaknya pun menggencarkan razia, bahkan hampir setiap satu atau dua hari sekali.
Tinggalkan Kelantan FA, Ferdinand Sinaga Berpeluang Kembali Perkuat Persib Bandung https://t.co/c8xeQYRc73 via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) March 21, 2018
Heni juga mengakui, dalam setiap razia petugas kerap menyita ponsel dari para narapidana.
Namun, razia itu tidak hanya menyasar narapidana yang kedapatan memiliki ponsel.
"Benda-benda lain yang dilarang juga kami sita," ujar Heni Yuwono.
Puluhan narapidana itu berteriak dari gerbang pembatas clear area.
Selain itu, mereka juga tampak melempari bebatuan ke arah kantor petugas Lapas dan merusak kamera pengawas.
Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kericuhan yang terjadi kira-kira pukul 11.30 WIB itu.
Kini, batu-batu yang dilempar para narapidana telah dibersihkan.
Puluhan petugas tampak masih bersiaga guna mengantisipasi kericuhan susulan. (*)