Makin Semrawut, Parkir Liar di Singapura Kian Brutal

Anehnya, bukan mobil atau motor yang membuat Singapura semerawut, namun sepeda. Kondisi itu menimbulkan masalah baru di Singapura.

Editor: Isal Mawardi
Straitstimes
Sepeda 

TRIBUNJABAR.ID - Parkir liar ternyata tidak hanya menjadi masalah bagi Indonesia, namun juga buat Singapura.

Anehnya, bukan mobil atau motor yang membuat Singapura semerawut, namun sepeda. Kondisi itu menimbulkan masalah baru di Singapura.

Pemerintah Singapura itu segera mengeluarkan regulasi untuk mengatasinya. Dilansir Kompas dari The Straits Times, Kamis (8/3/2018), semrawutnya deretan sepeda itu tidak lepas dari masifnya jumlah armada milik operator rental sepeda, seperti Obike, Ofo, Mobike, dan lain-lain.

Saat ini ada sedikitnya 100.000 sepeda rental milik enam operator di Singapura. Namun, diperkirakan hanya setengahnya yang aktif digunakan.

Sepeda
Sepeda (Straitstimes)

Berkaca pada hal tersebut, pemerintah Negeri Merlion bersiap memverifikasi aset para operator sepeda. Nantinya, operator mesti mempublikasikan lokasi semua sepeda mereka. Jumlah armada pun akan ditinjau setiap enam bulan sekali.

Selain itu, pemerintah akan menilai seberapa baik mereka mengelola masalah parkir illegal dan seberapa sering armada mereka dipakai masyarakat.

Otoritas Transportasi Darat Singapura (LTA) mengatakan, parkir sepeda mesti diatur karena telah menimbulkan kesemrawutan sosial yang signifikan.

Sepeda
Sepeda (Straitstimes)

“Saat ini kami berupaya meningkatkan infrastruktur parkir dan mendorong operator sepeda untuk beroperasi secara bertanggung jawab,” ujar LTA.

Baca: Ketika Banjir Mulai Surut, Sejumlah Bengkel di Majalaya Kebanjiran Sepeda Motor

Ke depan, operator mesti menyiapkan sanksi pembekuan bagi pengguna yang berulang kali parkir sembarangan. Adapun operator sepeda yang gagal mematuhi standar bakal menghadapi sanksi seperti denda, pengurangan jumlah armada, pembekuan sementara, hingga pencabutan izin operasional.

Sebagai informasi, perusahaan rental sepeda mulai beroperasi sejak awal tahun lalu. Sepeda-sepeda itu bisa dioperasikan dari dan ke mana saja karena tertanam sistem pelacak (GPS) di setiap unitnya.

Seiring terus membengkaknya jumlah sepeda, pemerintah Singapura menciptakan lebih banyak tempat parkir di stasiun MRT, halte bus, taman, dan perumahan.

Artikel ini telah terbit di laman Kompas.com dengan judul Ternyata, Parkir Liar Juga Marak di Singapura

Sumber: Kompas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved