Harga Cabai Rawit Merah di Garut Makin 'Pedas'
Sejak sepekan terakhir ini, harga cabai rawit di Kabupaten Garut terus melonjak naik, hingga mencapai angka Rp 60 ribu perkilogram.
Penulis: Hakim Baihaqi | Editor: Isal Mawardi
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hakim Baihaqi
TRIBUNJABAR.ID, GARUT - Sejak sepekan terakhir ini, harga cabai rawit di Kabupaten Garut terus melonjak naik, hingga mencapai angka Rp 60 ribu perkilogram.
Berdasarkan informasi yang didapatkan Tribun Jabar di Pasar Guntur Ciawitali, Kabupaten Garut, sebelumnya harga cabai rawit merah atau cengek inul, berada di angka Rp 40 ribu perkilogram.
Sejumlah pedagang mengaku, kenaikan harga ini dikarenakan berkurangnya pasokan dari para petani cabai rawit merah.
Suhartono (46) pedagang sayur di Pasar Guntur Ciawitali, mengatakan, kenaikan harga ini jauh signifikan dibandingkan pada kenaikan sebelumnya.

"Sekarang naik sampai Rp 20 ribu perkilogramnya, biasanya cuma Rp 2 ribu," kata Suhartono di Pasar Guntur Ciawitali, Kabupaten Garut, Rabu (7/3/2018).
Ia mengatakan, penyebab kenaikan harga cabai rawit ini dikarenakan terjadinya gagal panen akibat curah hujan tinggi, sehingga tanaman cabai menjadi rusak.
"Laporan dari petani sih begitu, jadi kami terpaksa menaikan harga," ujarnya.
Baca: Capai Rp 70 Ribu Per Kilogram, Harga Cabe Rawit Masih Pedas di Pasaran
Meski mengalami kenaikan, Suhartono mengatakan, para pembeli sejenak beralih kepada komoditas jenis lain, yakni cabai rawit hijau.
"Sudak menjadi kebutuhan mungkin, mereka beralih dahulu, karena petani pun menaikkan harga," ujarnya.
Selain cabai rawit yang mengalami kenaikan, sejumlah kebutuhan lain pun mengalami kenaikan, di antaranya bawang merah dan cabai gendot.