Sedimentasi Sungai Cimanuk Capai 2 Juta Meter Kubik Tiap Tahun, Ini Penyebabnya
Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk-Cisanggarung, Bob Arthur Lambogia, mengatakan
Penulis: Ahmad Imam Baehaqi | Editor: Tarsisius Sutomonaio
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ahmad Imam Baehaqi
TRIBUNJABAR.ID, CIREBON- Penyebab bencana alam, khususnya banjir di Wilayah Cirebon dan sekitarnya tidak lepas dari tingginya tingkat sedimentasi di Sungai Cimanuk dan Cisanggarung.
Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk-Cisanggarung, Bob Arthur Lambogia, mengatakan berdasarkan perhitungan konsultan, pendangkalan di Sungai Cimanuk setidaknya mencapai 2 juta meter kubik per tahun.
"Itu pendangkalannya besar sekali," kata Bob Arthur Lambogia saat Rapat Koordinasi Penanganan Bencana Banjir di Balai Kota Cirebon, Jl Siliwangi, Kota Cirebon, Senin (26/2/2018).
Ia mengatakan, tingkat pendangkalan di Sungai Cisanggarung belum bisa diketahui karena masih dihitung.
Ingat Kasus Penyekapan Sadis hingga Tewas di Pulomas? Unggahan Ibu Mendiang Gemma Ini Bikin Nangis https://t.co/vMKlhhY533 via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) February 26, 2018
Sedimentasi yang tinggi membuat sungai tak mampu menampung air hujan.
Pasalnya, curah hujan saat ini mencapai 236 milimeter per hari per 1 persegi, sedangkan derasnya air mencapai 1.291 meter kubik per detik.
Karenanya, menurut Bob Arthur Lambogia, setelah hujan, banjir kerap menerjang sejumlah wilayah di Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon, dan Kabupaten Kuningan.
Tingginya tingkat sedimentasi di daerah hulu disebabkan kurangnya daerah resapan air.
"Rata-rata lahan di daerah hulu tidak lagi ditanami pepohonan, sehingga air langsung turun membawa endapan ke sungai," ujar Bob Arthur Lambogia.
Rakor itu dihadiri puluhan perwakilan sejumlah otoritas vertikal terkait.
Di antaranya, Pemkot Cirebon, Pemkab Cirebon, dan Pemkab Kuningan, BBWS Cimanuk Cisanggarung, TNI, Polri, BPBD Provinsi Jawa Barat, dan lainnya.
Pjs Wali Kota Cirebon, Dedi Taufikurohman memimpin langsung rakor tersebut. (*)