Usai Bunuh Anaknya yang Alami Gangguan Jiwa, Pria Ini Juga Hendak Bunuh Istrinya

Menurut keluarga, kepergian Olivia meninggalkan kesedihan yang amat sangat kepada ibunya.

Editor: Yudha Maulana
SWNS via METRO.co.uk
Olivia Kray (19) yang menderita gangguan mental tewas setelah dicekik sang ayah Richard Kray (64). 

TRIBUNJABAR.ID, KENT – Tak tahan mengurus anaknya, seorang ayah tega membunh anaknya yang mengalami gangguan jiwa.

Richard Kray (64) telah membunuh anaknya, Olivia (19), dengan cara mencekik.

Tindakan itu dilakukannya setelah dia tidak tahan mengatasi masalah kesehatan mental yang derita anaknya.

Kini pria tersebut dijatuhi hukuman campuran dengan penjara 10 tahun serta menjalani perawatan di rumah sakit khusus atas tuduhan pembunuhan berencana dan percobaan pembunuhan.

Selain itu, Kray juga melakukan hal yang sama terhadap istrinya, Damyantee Cowan, meski akhirnya dapat diselamatkan.

Baca: 3 Dosa Neymar di Santiago Bernabeu Saat PSG Digebuk Real Madrid

Dikutip dari Metro.co.uk, kasus itu terjadi pada 21 Juli tahun lalu di sebuah lokasi perkemahan karavan di Westland, dekat Teluk Herne, Kent.

Pada 5 Februari lalu, pengadilan menjatuhkan hukuman 10 tahun penjara kepada Kray dan mewajibkan terdakwa menjalani perawatan di rumah sakit khusus untuk mengobati kejiwaannya.

Kepala Detektif, Inspektur Ivan Beasley, dari Kepolisian Kent mengatakan, kasus tersebut sangat menyedihkan, di saat seorang pria tidak dapat mengatasi masalah yang berkaitan dengan kesehatan mental justru memilih membunuh putrinya sendiri dan mencoba membunuh istrinya.

"Itu menjadi keputusan buruk yang akan terus diingat pelaku selama sisa hidupnya. Saya berbelasungkawa kepada keluarga korban dan mengharap mereka bisa segera mengatasinya," kata Beasley.

Baca: Michael Essien Ditawarkan Manajemen Persib Bandung ke Klub Ini?

Keluarga korban melihat Olivia sebagai gadis yang cantik dan ceria.

Mereka bertanya-tanya alasan yang menyebabkan terjadinya kasus yang berujung pada kematian Olivia.

"Sudah enam bulan berlalu sejak dia diambil paksa dari keluarganya dan kami merindukannya setiap hari sejak saat itu."

"Olivia adalah gadis yang penyayang dan dia akan membantu siapa pun saat diminta. Dia adalah putri, sepupu, dan teman yang baik," kata perwakilan keluarga.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved