Imlek 2018
Tradisi Yu Sheng, Semakin Tinggi dan Berantakan, Dipercaya Semakin Beruntung
Acara tradisi Yu Sheng di Trans Luxury Hotel dimeriahkan dengan tampilan Yu Sheng yang dibentuk gambar anjing.
Penulis: Putri Puspita Nilawati | Editor: Yudha Maulana
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Putri Puspita
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG -Bagi masyarakat Tionghoa, perayaan Imlek biasanya dirayakan dengan makan malam kemudian bersembahyang di Vihara.
Acara makan malam saat perayaan Imlek selalu dibuka dengan tradisi Yu Sheng.
Acara tradisi Yu Sheng di Trans Luxury Hotel dimeriahkan dengan tampilan Yu Sheng yang dibentuk gambar anjing.
Tampilan gambar anjing, sesuai dengan lambang shio tahun ini, yaitu anjing tanah.
Yu Sheng merupakan salad yang terdiri dari berbagai bahan sayuran berwarna-warni.
Baca: Mengapa Imlek Selalu Identik dengan Warna Merah? Ini Penjelasannya
Setiap warna yang ada memiliki filosofi dan harapan, seperti wortel yang artinya diberi kesehatan, dan jahe yang melambangkan kejayaan.
Keunikan dari tradisi Yu Sheng adalah, ketika akan memakan salad, keluarga harus berkumpul dan mengaduk bahan sayuran, lalu diangkat setinggi-tingginya.
Semakin Yu Sheng terangkat dan berantakan, dipercaya semakin baik pula peruntungan di tahun yang baru.
Executive Chinese Chef Trans Luxury Hotel, Cai Weixiang mengatakan Yu Sheng yang disiapkan berisi wortel, lobak, bengkoang, manisan jahe, manisan cabe, reuk Bali, pangsit goreng, dan manisan papaya.
Baca: Ternyata, Seperempat Penduduk Bumi Rayakan Imlek! 7 Fakta Menarik Seputar Tahun Baru Cina
"Setiap bahan ini mewakili doa dan harapan kemajuan yang signifikan dan kemudahan di masa depan, pangsit goreng menggambarkan batangan emas," ujar Cai Weixand di Jalan Gatot Subroto No 289, Kamis (15/2/2018).