Kisah Kakek Buta Jualan Bensin, Hanya Berharap dari Kejujuran Pembeli
Di kios kayu atau lebih tepatnya gerobak dorong alias rombong kecil itu juga berjejer deretan botol dan jeriken berisi BBM.
TRIBUNJABAR.ID, BANJARMASIN - Keterbatasan fisik tidak menyurutkan langkah untuk berusaha mencari rezeki.
Itulah semangat kakek penjual BBM (bahan bakar minyak) yang meski tuna netra namun pantang menyerah dengan keadaan.
Kios BBM itu berlokasi di depan halaman sebuah mini market kawasan Jalan Ahmad Yani Km3, Kelurahan Kebun Bunga, Banjarmasin.
Di samping kios ada rak kayu yang memajang sejumlah botol premium (bensin) dan pertalite.
Di kios kayu atau lebih tepatnya gerobak dorong alias rombong kecil itu juga berjejer deretan botol dan jeriken berisi BBM.
Di dalam situ juga, penjualnya duduk menunggu pembeli.
Baca: LIVE STREAMING RCTI Bukan SCTV Bali United vs Yangon United di Piala AFC
Baca: Link Streaming SCTV Juventus vs Tottenham: Laga Panas Penuh Gengsi
Aroma bahan bakar cukup menyengat, namun itu sudah biasa bagi kakek 67 tahun penjual BBM ini.
Ditemani sang istri, keduanya duduk berdampingan sambil mengobrol.
Selepas subuh, Mistam Johansyah, demikian nama si kakek, membuka kiosnya. Bersama istri mengatur botol dan jeriken dan ditata di rak samping kios.
Pegawai, karyawan, pelajar, mahasiswa yang pagi itu berangkat ke kantor dan sekolah atau kampus, menjadi konsumen yang ditunggu sepagi itu.
Saat ada pembeli, baik yang berkendaraan roda dua atau empat, Mistam yang kedua penglihatannya tidak bisa lagi menikmati warna-warni dunia, dibantu istrinya segera melayani para pembeli.
Jika istrinya sedang sibuk di rumah, Mistam masih mampu sendirian meraih botol atau jeriken berikut corong.
Meraba tutup tangki sepeda motor atau mobil. Memasukkan ujung corong dan menuang bahan bakar.