Warga Menilai Mereka yang Setuju Rumah Deret Hanya Mengontrak di Tamansari Bandung

"Mereka lahir di sini tapi sudah enggak ada. Kalau sudah enggak ada, apakah masih warga di sini atau sudah ada surat pindah dari Camat,"

Penulis: Ery Chandra | Editor: Ichsan
Tribunjabar/Ery Chandra
Warga Tamansari, Sambas Sadikin (57), (memegang mic) pada acara konferensi pers di lantai dua Masjid Al Islam, Tamansari, Kota Bandung, Minggu, (11/2/2018). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ery Chandra

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Sejumlah perwakilan warga RW 11, Tamansari, Kota Bandung, menilai ratusan orang yang mengaku warga Tamansari dan menyatakan setuju program relokasi Pemkot Bandung, merupakan warga yang mengontrak di wilayah tersebut.

"Memang sama, mereka itu warga juga. Tapi yang saya lihat, kebanyakan yang tadinya ngontrak di sini," ujar Sambas Sadikin, warga Tamansari di Masjid Al Islam, Taman Sari, Kota Bandung, Minggu (11/2/2018) siang.

Baca: Polisi Pakai Faro Rekonstruksi Kecelakaan di Tanjakan Emen, Tom Hanks Pun Melakukannya di Film Sully

Menurut Sambas, mereka yang membentangkan spanduk menyetujui pembangunan rumah deret Tamansari di halaman PTUN Bandung, Selasa (30/1/2018), dulu pernah tinggal di Tamansari tapi kini sudah meninggalkan Tamansari.

"Mereka lahir di sini tapi sudah enggak ada. Kalau sudah enggak ada, apakah masih warga di sini atau sudah ada surat pindah dari Camat," ujar Sambas.


Sambas mengatakan, 92 jiwa yang menolak dari total 400 jiwa warga Tamansari sempat emosi dengan tindakan sejumlah orang yang mengatasnamakan hampir keseluruhan warga tersebut.

"Kalau mau emosi, ya emosi. Dulu juga kalau kami menanggapi mereka, pasti terjadi, tapi saya sarankan ke warga biar tidak terpancing. Sebetulnya gelagat adu domba sudah lama terjadi. Kami mengalah supaya bisa menang," kata Sambas.

Persoalan tersebut, kata dia, merupakan hal yang sia-sia apabila ribut dengan sejumlah orang tersebut.

"Tapi permasalahan bukan ke mereka tapi ke Pemkot. Yang jelas nanti juga banyak yang tahu lah kami tengah proses hukum," ujarnya.


Ia berharap Pemkot Bandung bisa membangun rumah deret tapi menggusur warga setempat. Hal itu, kata Sambas, bertolak belakang dengan motto Wali Kota Bandung yang membangun tanpa menggusur.

"Ini kan digusur, jadi indikasinya untuk mengisi Rancacili. Tapi belum ke sana, saya lahir di sini kemana-mana akses dekat. Alasan apapun itu dibuang," katanya.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved