Tanggapi Obat Mengandung DNA Babi, Wakil Ketua Komisi V DPRD Jabar : BPOM Kecolongan

Wakil Ketua Komisi V DPRD Provinsi Jawa Barat, Yomanius Untung, menilai BPOM kecolongan soal obat yang mengandung DNA babi.

Penulis: Theofilus Richard | Editor: Dedy Herdiana
dprd.jabarprov.go.id
Wakil Ketua Komisi V DPRD Jabar, Yomanius Untung 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Theofilus Richard

TRIBUNJABAR.CO.ID, BANDUNG - Wakil Ketua Komisi V DPRD Provinsi Jawa Barat, Yomanius Untung, menilai Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) kecolongan soal obat yang mengandung DNA babi.

"Saya melihat BPOM ini kecolongan terkait kandungan obat. Kecolongannya itu materi yang diteliti BPOM berbeda dengan yang dipasarkan," ujarnya ketika ditemui di Gedung DPRD Provinsi Jawa Barat, Senin (5/2/2018).

Ia juga mendorong pihak kepolisian untuk segera mengusut kasus ini.

Baca: Detik-detik Menegangkan, Sopir dan Penumpang Terkunci Ketika Bus Mulai Terbakar

Ia juga menduga ada obat lainnya yang mengandung bahan haram tetapi tidak ketahuan.

Ia meminta BPOM dapat melakukan pemeriksaan rutin agar terkendali.

"Kualitas pemeriksaannya harus terpantau sehingga ngga kecolongan, saya khawatir beredar obat tidak halal tapi belum terdeteksi," ujarnya.


Ia juga berharap pemerintah pusat dapat memperbaiki sistem agar kasus serupa tidak terjadi lagi.

"Substansinya adalah sistem, apakah BPOM ikut mengendalikan atau apapun, kalau mental pengusaha tidak berubah, ia akan mengakali terus," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan BPOM mencabut izin edar Viostin DS dan Enzyplex.

Kedua merek obat tersebut memiliki kandungan DNA babi di dalamnya. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved