Pilgub Jabar
Pasangan Asyik dan Hasanah Diragukan Bisa Bersaing dengan 2DM dan RINDU di Pilgub Jabar
Banyak hasil survei menyebutkan pasangan 2DM (Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi) dan RINDU (Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum) jadi favorit di Pilgub Jabar.
Penulis: Ferry Fadhlurrahman | Editor: Jannisha Rosmana Dewi
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ferry Fadhlurrahman
TRIBUNJABAR.CO.ID, BANDUNG - Banyak hasil survei yang menyebutkan bahwa pasangan 2DM (Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi) dan RINDU (Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum) akan menjadi favorit di Pilgub Jabar.
Contohnya adalah hasil survei dari Poltracking Indonesia yang mencatat Ridwan Kamil berada di posisi teratas dan Deddy Mizwar menyusul di bawahnya sebagai yang paling unggul jadi pilihan warga Jawa Barat.
Kemudian ada juga hasil survei terkait Pilgub Jabar dari Indobarometer, menunjukkan bahwa Ridwan Kamil menempati posisi teratas, diikuti Dedi Mulyadi dan kemudian Deddy Mizwar.
Hal ini akan membuat pasangan Asyik (Sudrajat-Ahmad Syaikhu) dan Hasanah (Tb Hasanuddin-Anton Charliyan) akan sedikit kesulitan menandingi kedua pasangan tadi.
Seperti yang disebutkan oleh Pengamat dan Konsultan Politik, Agus Aribowo, ketika mengobrol bersama awak media di Kota Bandung.
Kodam III Siliwangi Terima Kapal Pemungut Sampah, Besok Langsung Diturunkan di Sungai Citarum https://t.co/5Lzzp3vFwR via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) January 26, 2018
"Kalau saya lihat sebenarnya di Pilgub Jabar ini pertarungannya antara 2DM (Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi) dan RINDU (Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum). Pasangan Asyik (Sudrajat-Syaikhu) dan Hasanah (Tb Hasanuddin-Anton Charliyan) akan sulit mengejar ketinggalannya," ujar Agus Aribowo di Cafe Yellow Truck, Bandung, Kamis (25/1/2018).
Ari Aribowo yang juga memegang sebuah kantor konsultan politik ini melihat bahwa pasangan Asyik dan Hasanah hanya memiliki waktu yang terlalu sedikit untuk mengejar ketertinggalan elektabilitas dan popularitas.
Waktu yang tersisa hanya lima bulan untuk menyusul elektabilitas dan kepopuleran 2DM dan RINDU.
Hal itu, menurut Agus Aribowo merupakan hal yang hampir mustahil.
"Pengalaman saya sebagai konsultan, dalam waktu lima bulan itu nyaris tidak pernah menang," ujar Agus Aribowo.
Ia pun memahami bahwa partai pengusung pasangan Asyik mencoba memanfaatkan momentum dari kemenangan di Pilgub DKI Jakarta dan juga membawa efek dari petahana Gubernur Jabar yakni Ahmad Heryawan.
Gempa Bumi Kembali Guncang Jawa Bagian Barat, Getarannya Terasa Hingga Bogor https://t.co/aoscYxJZMB via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) January 26, 2018
Namun, Agus Aribowo merasa bahwa partai pengusung Asyik, terutama PKS, telah mengambil resiko yang terlalu besar.