Belasan Pelajar dan Guru Divonis Suspect Difteri, Petugas Periksa Semua Orang di SMKN 1 Cidaun

Petugas memeriksa sebanyak 500 orang dan memberi obat pencegah kepada raturan civitas akademik SMKN 1 Cidaun tersebut.

TRIBUN JABAR/FERRI AMIRIL MUKMININ
Petugas Puskesmas Kecamatan Cidaun terpaksa memeriksa semua pelajar dan guru SMKN 1 Cidaun karena 19 orang pelajar dan guru dinyatakan sufect penyakit difteri, Kamis (18/1/2018). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ferri Amiril Mukminin

TRIBUNJABAR.CO.ID, CIANJUR - Petugas Puskesmas Kecamatan Cidaun terpaksa memeriksa semua pelajar dan guru SMKN 1 Cidaun karena 19 orang pelajar dan guru dinyatakan sufect penyakit difteri, Kamis (18/1/2018).

Petugas memeriksa sebanyak 500 orang dan memberi obat pencegah kepada raturan civitas akademik SMKN 1 Cidaun tersebut.

Dari 19 orang yang dinyatakan suspect difteri, sebanyak enam orang terpaksa dirawat di Puskesmas Kecamatan Cidaun.

"Kami rujuk tiga orang di antaranya ke rumah sakit karena kondisinya saat diperiksa sudah menurun," ujar Kepala Puskesmas Cidaun, Eman Sulaeman, saat dihubungi Kamis (18/1) sore.

Baca: HEBOH ! Gracia Indri Hadir di Sidang Cerainya - Ini Video Suasananya di PN Bale Bandung

Baca: BREAKING NEWS : Ada Pemain Baru Saat Persib Latihan Jumat Pagi Ini, Dia Pakai Nomor 19

Eman mengatakan bahwa laporan adanya pelajar yang terkena suspect difteri pertama kali dari satu kelas saja.

Ada beberapa pelajar yang dari hasil diagnosa menunjukan gelaja penyakit difteri.

Eman tak mau ambil risiko para pelajar yang belum terlihat gejala suspect juga ikut terkena maka ia memutuskan untuk memeriksa semua murid di satu sekolah tersebut.


"Pertama kali memang beberapa pelajar yang terdapat di satu kelas. Lalu ada keluhan juga dari kelas lain dan guru, maka saya ambil keputusan untuk bertemu dengan pihak sekolah," katanya.

Niat Eman untuk memeriksa semua pelajar dan guru di SMKN 1 Cidaun disambut baik oleh pihak sekolah. Niat tersebut karena 19 pelajar dan di antaranya ada beberapa guru sudah dinyatakan suspect difteri.

"Saya beri obat pencegah kepada yang belum terkena suspect," katanya.

Meski pemeriksaan memerlukan waktu, kata Eman, semua pelajar dan guru SMKN 1 Cidaun tak ada satupun yang terlewat.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved