Pilgub Jabar
Sambil Pegang Saksofon dan Biola, Emil-Uu Bergaya bak Musisi Jazz pada Sesi Pemotretan
Pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum mempererat. . .
Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Fauzie Pradita Abbas
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhammad Syarif Abdussalam
TRIBUNJABAR.CO.ID, BANDUNG - Pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum mempererat keakraban menjelang Pilgub Jabar 2018.
Upaya membangun chemistry ini salah satunya dilakukan dengan berfoto bersama, di Pendopo Kota Bandung, Jumat (12/1/2018).
Dalam kesempatan tersebut, Ridwan Kamil dan Uu beserta masing-masing istrinya menjalani sesi pengambilan foto.
Tidak hanya berfoto biasa, mereka berfoto dalam tiga gaya dan sesi.
Pertama, mereka mengambil tema budaya dengan menggunakan pakaian adat sunda.
Tema kedua, mereka memilih pakaian moderen sambil memegang alat musik, yakni biola dan saksofon. Sedangkan terakhir, tema casual.
Saat dimintai keterangan usai sesi foto bersama, Uu mengatakan kegiatan ini dilakukan untuk membangun chemistry di antara pasangan ini.
Seperti diketahui, keduanya baru ditetapkan sebagai pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur sehingga perlu lebih mengenal satu sama lainnya.
"Tadi foto bersama Kang Emil dan istri. Biar nantinya semakin akrab keluarga saya dengan keluarga Kang Emil. Biar semakin terbangun hubungan emosional walaupun selama ini juga sudah sering komunikasi," kata Uu melalui rilis yang diterima.
Uu mencontohkan, selama ini hubungan istrinya dengan istri Ridwan Kamil belum berjalan lama, mengingat pasangan calon ini tergolong baru bertemu.
"Biasanya istri saya ketemu istri Kang Emil hanya di acara PKK. Makanya sekarang harus terus dibangun," katanya.
Saat disinggung terkait dengan pemilihan tema musik dalam sesi foto tersebut, menurut dia, hal ini sebagai wujud rasa cinta keduanya terhadap seni. "Saya dan Kang Emil ini mencintai seni," katanya.
Terlebih, katanya, setiap pemimpin harus memiliki jiwa seni agar mampu menjalankan roda pemerintahan dengan baik.
"Kalau tidak memiliki jiwa seni, itu kaku dalam kepemimpinan. Marah-marah, pelotot-pelotor, tunjuk-tunjuk. Tapi Kalau memiliki jiwa seni, itu kan indah," katanya.