Tak Diberi Uang, Pengamen Penuh Tatto Tega Racun Anaknya Hingga Tewas

Warga Desa Babakanlosari, Kecamatan Pabedilan, Kabupaten Cirebon, itu meminta uang untuk keperluan sehari-harinya.

Penulis: Ahmad Imam Baehaqi | Editor: Ravianto
TRIBUN JABAR/AHMAD IMAM BAEHAQI
Petugas Unit PPA Sat Reskrim Polres Cirebon saat menginterogasi M Taufik yang tega meracuni anak kandungnya di IGD RSUD Waled, Kabupaten Cirebon, Sabtu (6/1/2018). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ahmad Imam Baehaqi

TRIBUNJABAR.CO.ID, CIREBON - Sebelum meracuni anak kandungnya, M Taufik (27), sempat cekcok dengan istrinya yang tengah bekerja di Batam melalui telepon.

Warga Desa Babakanlosari, Kecamatan Pabedilan, Kabupaten Cirebon, itu meminta uang untuk keperluan sehari-harinya.

"Saya bilang minta uang buat beli susu anak, dia (istrinya) malah marah," kata M Taufik kepada petugas Unit PPA Satuan Reskrim Polres Cirebon di IGD RSUD Waled, Kabupaten Cirebon, Minggu (6/1/2018).

Ia pun mengancam akan meminum racun jika tidak dikirimi uang.

Baca: Pemain Baru Persib Bandung Ini Puji Kualitas Rumput yang Ada di Indonesia

Namun, istrinya semakin meninggi dan mengancam balik.

"Silakan kalau mau minum racun, tinggal minum saja," ujar M Taufik menirukan istrinya.

Ia pun langsung membeli dua bungkus racun tikus bubuk.

Kemudian, mencampurnya ke dalam susu anaknya Kaisar Alfikar.

Pria yang sehari-hari mengamen itu mengaku meminum racun dengan mencampurnya ke dalam air putih.

Saat diinterogasi petugas, sesekali Taufik yang badannya dipenuhi tato tampak muntah-muntah ke ember oranye yang berada di samping ranjangnya.

Sementara jenazah Kaisar Alfikar dibawa petugas ke Instalasi Kamar Jenazah RSUD Waled Kabupaten Cirebon untuk divisum.(*)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved