Jelang Tahun Baru, Ketahui Bahaya Meniup Terompet yang Bisa Sebabkan Penularan Difteri
Terompet ternyata berpotensi besar dalam penyebaran wabah penyakit difteri.
Penulis: Widia Lestari | Editor: Widia Lestari
TRIBUNJABAR.CO.ID - Menjelang akhir tahun, publik diperingatkan untuk berhati-hati terhadap terompet kertas.
Jenis terompet ini kerap dipasarkan di pinggir jalan untuk menyambut tahun baru.
Memang, tak seru jika perayaan tahun baru tanpa suara terompet.
Meniup terompet menjadi tradisi turun-temurun pada setiap perayaan tahun baru.
Ditolak Mentah-mentah dan Menanggung Malu, Jeremy Teti Rela Berlutut Minta Restu Orangtua Pacar https://t.co/opEK9ElvQK via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) December 29, 2017
Namun apa yang menjadi masalah pada terompet itu?
Terompet ternyata berpotensi besar dalam penyebaran wabah penyakit difteri.
Baca: Perkuat Lini Tengah Persib, Mario Gomez Akan Datangkan Pemain Asing Asia
Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mengingatkan, masyarakat tetap waspada karena penyakit ini berdampak secara signifikan.
Dilansir Tribunjabar.co.id, dari Doktersehat, Sitti Hikmawatty, Komisioner Bidang Kesehatan KPAI menyebutkan, hingga saat ini ada 43 anak harus meregang nyawa akibat terserang difteri.
Sebagian besar di antaranya, anak berusia di bawah lima tahun.
Baca: Teaser Perdana Film Wiro Sableng Bikin Merinding, Warganet Dibuat Takjub
Kasus difteri ini, terhitung mencapai 780 kasus di Indonesia.
Hal inilah yang menyebabkan dikeluarkannya status Kejadian Luar biasa (KLB) di berbagai tempat.
Penularan difteri melalui terompet sangat rentan karena satu terompet sudah ditiup oleh beberapa orang.
Hal ini dinyatakan oleh dr. Marius Wijajarta, Ketua Yayasan Pemberdayaan Konsumen Kesehatan Indonesia (YPKKI).