Gempa di Selatan Jawa

Kisah Seorang Dokter Selamatkan Korban Gempa Bumi di Tasikmalaya, Candaanya Bikin Warga Tak Panik

Seorang dokter di sebuah puskesmas Karangnunggal, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat ini memiliki kisah yang cukup menarik . . .

Penulis: Ery Chandra | Editor: Dedy Herdiana
Tribun Jabar/Ery Chandra
Dokter dr Lutfi Nurzaman (baju putih) dan petugas puskesmas Karangnunggal saat melihat bangunan puskesmas yang retak pada bagian dindingnya, di Jalan Karang Nunggal No.49, Karangnunggal, Kabupaten Tasikmalaya, Sabtu (16/12/2017). 

Laporan Reporter Tribun Jabar, Ery Chandra

TRIBUNJABAR.CO.ID, TASIKMALAYA - Seorang dokter di sebuah puskesmas Karangnunggal, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat ini memiliki kisah yang cukup menarik dan bisa diambil hikmahnya terkait apa yang dialaminya ketika gempa bumi melanda kawasan selatan Jawa.

Dokter umum bernama Lutfi Nurzaman (50) ini merupakan satu-satunya yang hadir di puskesmas saat gempa bumi melanda kawasan tersebut.

Ia membantu menyelamatkan jiwa para korban yang terkena dampak gempa bumi dari reruntuhan genteng atap rumah mereka. 

Saat gempa terjadi, dr Lutfi yang sudah berada di rumahnya mengaku sangat terkejut karena guncangan gempa itu sangat kuat dirasakannya.

Baca: Live Streaming West Brom Vs Manchester United - Ini Link Paling Mantap,Tak Disiarkan di TV Lokal

Seketika listrik di rumahnya pun langsung padam.

Di tengah kekagetannya, kata dr Lutfi, ia masih berusaha untuk tetap tenang.

Ia langsung menyiapkan sejumlah peralatan yang dibutuhkan dan segera menuju ke puskesmas.


Kondisi listrik di luar rumah pun, kata dr Lutfi, sudah padam, sementara puluhan warga terluka disertai perasaan panik terlihat berlarian mencari titik kumpul di puskesmas. 

"Lalu, kami (dokter bersama perawat dan petugas lain, Red) menyisir satu persatu korban dan diberikan pertolongan ke titik yang agak aman," ujar dr Lutfi  saat diwawancarai Tribun Jabar, di Jalan Karangnunggal No 49, Karangnunggal, Kabupaten Tasikmalaya, Sabtu (16/12/2017). 

Menurut alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya tahun 1990 itu, pertama kali sebelum memberikan pertolongan, ia memberikan motivasi pada korban agar tidak mengalami trauma usai kejadian gempa tersebut. 

"Pertama saya berikan dulu motivasi. Saya katakan Insyaallah tidak terjadi apa-apa," kata dia sembari menceritakan bagaimana menenangkan korban. 

Pada penanganan selanjutnya, diakukan dr Lutfi, hampir setiap korban gempa yang diobatinya selalu diajak bicara dan diajak bercanda agar korban tidak panik.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved