Irma, Gadis yang Tak Sengaja Telan Jarum Pentul Sudah Berniat Bikin Perpustakaan di Kampungnya
Selain berprestasi, Irma pun memiliki pemikiran yang lebih maju dari teman-teman sebayanya di Dusun Ciseureuh.
Penulis: Seli Andina Miranti | Editor: Dedy Herdiana
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Seli Andina
TRIBUNJABAR.CO.ID, SUMEDANG - Irma Sopiani (16), Siswa SMAN Tanjungsari yang tak sengaja menelan jarum pentul saat sedang memperbaiki kerudung di sekolah, Senin (4/12/2017), saat ini sedang berusaha mendapatkan pengobatan.
Irma sudah pernah dirujuk di RS Hasan Sadikin namun kembali ke RSUD Sumedang dan harus mengajukan rujuk ulang karena beralih status dari pasien umum menjadi pasien BPJS.
Sehari-hari, Irma dikenal sebagai anak yang berprestasi dan aktif di berbagai kegiatan dan organisasi, baik di sekolah maupun di luar sekolah.
Selain berprestasi, Irma pun memiliki pemikiran yang lebih maju dari teman-teman sebayanya di Dusun Ciseureuh.
Baca: Kapan Mario Gomez Pelatih Persib Datang? Nih Bocorannya, Termasuk Jadwal Terbangnya dari Argentina
Hal tersebut diungkapkan Enung Karyati (35), ibunda Irma, ketika ditemui Tribun Jabar di kediamannya, di Dusun Ciseureuh, Rt03/ Rw05, Desa Kadakajaya, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Sumedang, Kamis (7/12/2017).
"Kalau yang sebayanya kan di sini rata-rata pacaran, menikah, bahkan ada yang sudah punya anak, kalau Irma tidak mau. Dia bilang ingin sukses dulu," ujar Enung.
Enung mengungkapkan, saat ini Irma sebetulnya sedang berupaya mewujudkan mimpinya, yaitu membuat perpustakaan atau pojok bacaan di dusun tempatnya tinggal.
Biasa Cuek Saat Dihujat, Aurel Hermansyah Seketika Nangis Saat Bahas Krisdayanti: Apa Salahku? https://t.co/rnaMhSYjYQ #tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) December 7, 2017
Enung menambahkan, Irma bahkan sudah mengumpulkan satu dus buku-buku bacaan yang didapatnya dari hasil mengumpulkan uang jajan maupun bantuan pihak lain.
"Anaknya kekeuh, dia bersikeras membuat pojok bacaan karena melihat anak-anak di dusun ini minat bacanya kurang," ujar Enung.
Sayangnya, sebelum sempat mewujudkan impian mulianya, Irma lebih dulu mengalami musibah jarum pentul tertelan.
Enung mengaku impian sang putri terpaksa ditunda dahulu, dirinya memaksa sang putri untuk fokus pada kesembuhan dirinya sendiri terlebih dahulu.(*)