Tebing Keraton Ditutup untuk Umum, Sedang Dibangun Sky Walk
Pengunjung biasanya memilih tempat di bagian bawah lantaran dari sana pemandangan city light terbentang jelas tanpa penghalang.
Penulis: Isa Rian Fadilah | Editor: Ravianto
Laporan wartawan Tribun Jabar, Isa Rian Fadilah
TRIBUNJABAR.CO.ID, BANDUNG - Saat ini hingga awal tahun 2018 destinasi wisata Tebing Keraton ditutup untuk umum.
Pasalnya, mulai Tahura hingga Tebing Keraton tengah dilakukan revitalisasi, termasuk pembangunan Sky Walk di Tebing Keraton.
Meski demikian, Anda masih tetap bisa menikmati suasana sejuk di kawasan tersebut.
Ada kedai yang terletak 100 meter di sebelah kanan gerbang Tebing Keraton yang menawarkan kuliner, hammock, dan area camping.
Pengunjung banyak yang bersantai sambil tiduran di hammock. Di kedai yang dikelilingi pohon pinus ini, banyak orang menikmati malam dengan memasang tenda.
Sosok Jennifer Dunn yang Akrab dengan Suami Orang: Usia 15 Sudah Berurusan dengan Polisi https://t.co/uw4zOpIHej via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) November 23, 2017
Pengunjung biasanya memilih tempat di bagian bawah lantaran dari sana pemandangan city light terbentang jelas tanpa penghalang.
Beragam panganan Sunda tersaji di sini di antaranya nasi liwet, tempe mendoan, cireng bumbu rujak, pisang goreng keju, pisang bakar, nasi goreng, dan tutug oncom.
Semilir angin yang membuat udara semakin sejuk membuat kita tentu mengharapkan sesuatu yang hangat untuk memanjakan perut.
Anda bisa memesan bandrek di sini. Bandrek menjadi salah satu menu paling laris. Minuman hangat ini bisa dipadukan dengan susu, kolang kaling, kelapa, dan nangka.
Saat akhir pekan tiba, rombongan komunitas sepeda hingga motor offroad pun kerap mampir ke Lereng Keraton. Tidak sekadar nongkrong, mereka pun kerap menggelar kegiatan.
"Sebelum pulang, mereka komunitas offroad suka pada santai di sini. Ada yang merayakan ulang tahun, gathering, macem-macem," ujar pemilik Lereng Keraton Nita, saat ditemui di kedai tersebut, kemarin.
Tak lama lagi, Lereng Keraton akan memiliki Green House. Rumah hijau ini dijadikan tempat untuk membudidayakan hiasan kaktus yang berasal dari Lembang.
"Mayoritas yang ke sini anak muda. Kadang ada juga yang dari luar kota yang kebetulan lagi ke Bandung ingin cari tempat dingin," ucapnya.