Ketua Umum PB NU: Yang Masih Permasalahkan Pancasila, Silakan Pindah Afghanistan
Said meminta pihak yang tidak sepaham dengan Pancasila untuk tidak tinggal di Indonesia alias keluar negeri.
TRIBUNJABAR.CO.ID, JAKARTA - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Said Aqil Siradj meminta aparat menangkap pihak yang masih mempermasalahkan ideologi bangsa, Pancasila.
Said Aqil mengatakan, Pancasila sudah tidak bisa diganggu gugat. Ia meminta aparat untuk memproses hukum oknum yang menentang Pancasila.
"Saya minta aparat bagi siapa yang mempermasalahkan Pancasila, tangkap! Jelas melanggar dasar Undang-Undang," ujar Said dalam sambutannya di Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat, Minggu (22/10/2017).
Said meminta pihak yang tidak sepaham dengan Pancasila untuk tidak tinggal di Indonesia.
Dokumen Rahasia September 1965 Akhirnya Dibuka, Ini Beberapa Isi Telegram Rahasia Milik AS Tersebut https://t.co/TBBqfnRudE #TribunJabar pic.twitter.com/sim9CqWMl4
— Tribun Jabar (@tribunjabar) October 19, 2017
"Untuk yang menerima Pancasila silakan hidup di Indonesia, tapi untuk yang menolak dan masih mempermasalahkan Pancasila, silakan hidup di Afghanistan," ujar Said.
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama memperingati Hari Santri yang ketiga di Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat, Minggu (22/10/2017).
Peringatan pada tahun ini, mengangkat tema Meneguhkan Peran Santri dalam Bela Negara, Menjaga Pancasila, dan NKRI.
Baca: Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo Akhirnya Batalkan Keberangkatan ke AS
Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj mengatakan, peran santri sentral untuk Indonesia.
Acara Hari Santri Nasional juga dihadiri Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Menteri Agama Lukman Hakim, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar dan sejumlah toko lainnya.(*)