Kamu Mahasiswa yang Masih Bingung Mencari Passion? Inilah 3 Tips Membangkitkan Passion Dalam Diri
Author of "Never Too Young to become Billionare", Yasa Singgih menuturkan, untuk membangkitkan passion, seseorang jangan pernah merasa takut gagal.
Penulis: Fasko dehotman | Editor: Jannisha Rosmana Dewi
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Fasko Dehotman
TRIBUNJABAR.CO.ID, BANDUNG - Untuk menemukan dan membangkitkan passion dalam diri mahasiswa bukanlah perkara yang sulit untuk dilakukan.
Karena passion dapat ditemukan dengan mencoba berbagai hal dan fokus pada satu tujuan.
Dari mencoba berbagai kegiatan itulah, nantinya jati diri seseorang akan menimbang apa yang menjadi minat dan kecintaannya.
Passion sendiri menurut Danny Oei, Author of "Think Fresh"& CMI GDP, adalah kekuatan yang didasari rasa cinta dalam melakukan sesuatu, seperti pekerjaan.
Owner Men's Republic & Author of "Never Too Young to become Billionare", Yasa Singgih menuturkan, untuk membangkitkan passion, seseorang jangan pernah merasa takut gagal.
Karena gagal merupakan bagian dari proses tersebut.
Baru Seminggu Nikah, Artis Cantik Ini Bawa Kabar Duka: Aku Gak Bisa Ketemu Kamu Lagi Mas. . . . https://t.co/oh41zmlK5Q via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) October 18, 2017
"Intinya itu, harus sabar saat menggeluti passion kita, percayalah di dunia ini tidak ada yang namanya instan, semuanya butuh proses," ujar Yasa Singgih, saat menghadiri acara Gramedia Back to Campus di Kampus Unpad Jatinangor, Selasa (17/10/2017).
Yasa Singgih mengatakan, setidaknya ada tiga cara yang dapat dilakukan seorang mahasiswa untuk menemukan passion di dalam diri masing-masing.
Apa sajakah itu? Berikut Tribun Jabar menghimpunnya untuk Anda para mahasiswa.
1. Jangan pernah mengikuti perkataan orang lain
Agar cepat membangkitkan passion seorang mahasiswa, Yasa Singgih mengatakan, jangan pernah mengikuti perkataan orang lain.
"Jika kita mendengarkan perkataan teman dan tidak percaya diri pada kemampuan yang dimiliki, bisa-bisa kita akan menjadi bimbang akibat mengikuti perkataan teman," ujar Yasa Singgih.
"Jadi, perkataan teman lah yang paling sering menghambat kita untuk mengetahui passion yang dimiliki," sambung Yasa Singgih.