Pembunuhan Pegawai BNN

Usai Ditembak, Indria Kameswari Masih Hidup dan Tetangga Dengar Suara dari Mulutnya

Sesaat sebelum salat Idul Adha, suara seperti letusan petasan dari dalam rumah Indria Kameswari terdengar oleh tetangga . . .

Editor: Dedy Herdiana
Kolase TribunWow
Indria Kameswari 

TRIBUNJABAR.CO.ID, JAKARTA – Sekira pukul 06.00 WIB, sesaat sebelum salat Idul Adha, suara seperti letusan petasan dari dalam rumah pegawai Badan Narkotika Nasional (BNN), Indria Kameswari terdengar oleh tetangga sebelah rumah.

Saat itu, tidak ada warga memerhatikan hal tersebut, karena kesibukan warga yang akan menunaikan salat Id.

Seorang warga tetangga Indria, Eva menguraikan sekira pada pukul 07.00 WIB, anak dari Indria yang baru menginjak usia empat tahun kemudian lari menangis ke sebuah warung yang hanya berjarak dua rumah dari kediamannya.

Baca: Mengapa Lulusan IPB Banyak yang Bekerja di Bank? Ini Penjelasannya

Kemudian melaporkan bahwa Indria sudah ditembak oleh suaminya, Abdul Azis alias Akbar kepada pemilik warung yang tidak ikut salat.

Pasalnya, Akbar sudah meninggalkan rumah mengendarai mobil sebelum anaknya melaporkan kejadian tersebut ke tetangga.

 “Anaknya nangis, lapor ke suaminya yang punya warung bilang Ibu ditembak Abi,” ucapnya menirukan saat dihubungi, Rabu (6/9/2017)

Segera setelah diberitahu anaknya yang berinisial M itu, si pemilik warung kemudian mengajak serta seorang anak muda yang ada di sekitar rumah untuk memeriksa keadaan Indria yang disebutkan sudah ditembak oleh sang suami.

“Anak muda itu bilang kalau (indria) masih hidup saat ditemui. Dia yakin masih nafas, soalnya sempat bersuara. Tapi enggak kedengaran,” jelas Eva.

Tetapi, nyawa Indria tidak lagi tertolong.

Tidak sampai lima menit saat ditemui pertama kali, Indria akhirnya menghembuskan nafas terakhir di atas sebuah kasur dengan luka tembak yang ada di punggungnya dan terus mengeluarkan darah.

Baca: Terungkap Siapa Pemasangnya? Ranjau di Perbatasan Myanmar - Bangladesh Melukai Pengungsi Rohingya

Eva yang datang usai salat Id, langsung membuka pakaian Indria karena sudah dapat dipastikan meninggal dunia dan segera mengamankan telepon genggam pegawai rehabilitasi BNN itu.

Awalnya, dia segera ingin memberitahu keluarga, namun telepon tersebut dikunci menggunakan sandi.


Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved