Pembunuhan Pegawai BNN
Malam Sebelum Membunuh Indria Kameswari, AM Minta Dua Hal ini ke Keluarganya Tapi Tak Dikabulkan
Pada malam sebelum tragedi pembunuhan, ternyata AM sempat menyambangi kediaman orang tuanya untuk meminta dua hal ini.
Penulis: Indan Kurnia Efendi | Editor: Indan Kurnia Efendi
TRIBUNJABAR.CO.ID - Tewasnya seorang pegawai Badan Narkotika Nasional (BNN), Indria Kameswari menyedot perhatian publik.
Pegawai BNN berparas rupawan tersebut ditemukan tak bernyawa di rumah kontrakannya di Perumahan River Valley, RT 01/RW 08, Desa Palasari, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor, Jumat (1/9/2017).
Sementara itu, AM, suami Indria Kameswari diketahui meninggalkan perumahan menggunakan mobil sekitar pukul 08.00 WIB di hari kejadian.
AM yang sekarang menjadi terduga pembunuhan Indria ditangkap tim gabungan Polres Kabupaten Bogor, Direktorat Penindakan dan Pengejaran Deputi Bidang Pemberantasan BNN dan Polda Kepri, Minggu (3/9/2017).

Pada malam sebelum tragedi pembunuhan, ternyata AM sempat menyambangi kediaman orang tuanya di Jalan Warakas I Kelurahan Warakas, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara untuk meminta sesuatu.
Hal tersebut diungkapkan kakak kandung AM, Sitti Nuraeni.
"Adik saya datang tiba-tiba minta sertifikat rumah serta hasil visum AM yang pernah mau kami laporkan itu. Tapi tidak kami berikan," ujar Sitti Nuraeni, dikutip dari Tribun Bogor.
Hasil Visum dan Bukti Rekaman

Adapun hasil visum yang dimaksud adalah hasil visum AM terkait bukti tindakan kekerasan yang dilakukan Indria kameswari terhadap dirinya.
Ternyata pada 23 Februari silam, keluarga AM sempat akna melaporkan Indria kameswari ke polisi terkait tindakan tersebut.
Saati itu keluarga sudah tidak tahan melihat AM yang kerap dipukul oleh Indria Kameswari.
"Tadinya mau lapor, tapi engga jadi karena adik saya tidak setuju," ucap Sitti.
Kakak kandung terduga pembunuh Indria itu juga menyebut telah menerima rekaman dari AM saat sedang cekcok dengan istrinya.

Berikut isi dari dugaan rekaman pertengkaran Indira dan AM.
"Kagak ada yang bisa elu buktiin, gue pengen kabur rasanya. Kalau gue enggak ada dalam beberapa hari ini lu jangan nyari gua. Capek otak gua, gua pengen istirahatin otak gua. Capek otak gua. Sengsara aja, dijanjiin melulu Ta* Anji**. Mana sekarang mobil mana? Mana mobilnya? Mana mobilnya? Mana mobilnya sekarang! Eu buktiin aja enggak lu! Yang ini lah yang itu, bacot aja semuanya. Coba mana ada bacot lu yang teralisasi, mana bacot lu yang terealisasi. Gak ada satu pun!" (Indria)