Siapa Sebenarnya Kapten Halim, Diabadikan Nama Jalan di Purwakarta tapi Warga Banyak yang Tak Tahu

Tentang Kapten Halim, tidak banyak catatan sejarah berbentuk digital menuliskan tentang sosoknya.

Penulis: Mega Nugraha | Editor: Ichsan
Tribunjabar/Mega Nugraha
Bongkahan besi bekas tugu Kapten Halim di kawasan Rancadarah, terusan Jalan Kapten Halim Purwakarta, Kamis (17/8/2017). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Mega Nugraha

TRIBUNJABAR.CO.ID, PURWAKARTA - Sosio drama peristiwa Rancadarah diperagakan oleh sejumlah siswa dari SMAN 1 Purwakarta, usai pengibaran bendera pusaka peringatan hari kemerdekaan Indonesia ke - 72 RI di Alun-alun Purwakarta, Kamis (17/8/2017). Aksi teaterikal itu mengisahkan sosok Kapten Halim yang tewas di kawasan menuju Kecamatan Wanayasa di kaki Gunung Burangrang.

Tentang Kapten Halim, tidak banyak catatan sejarah berbentuk digital menuliskan tentang sosoknya. Hanya saja, di kawasan Rancadarah tepatnya di terusan Jalan Kapten Halim menuju Wanayasa, sempat ada tugu tentang kematiannya. Bahkan, sempat disimpan helm baja di atas tugu.

Namun, tugu dan helm baja sebagai bentuk mengenang sosok sang kapten itu kini tidak berbekas. Hanya namanya saja yang diabadikan jadi nama jalan, Jalan Kapten Halim yang membentang dari Pasar Rebo, kawasan Purwakarta kota hingga Situ Wanayasa.

Baca: Wanita yang Diduga sedang Hamil Ini Ditemukan Tewas Terbakar, Keadaannya Sungguh Mengerikan

Informasi yang dihimpun dari berbagai sumber, Kapten Halim adalah seorang pejuang kemerdekaan. Ia tewas dalam perjalanan menuju Purwakarta di kawasan Rancadarah. Hanya saja, penyebab dan tanggal serta tahun tewas karena apa, tidak ada dokumen tertulis menyinggung soal sosoknya.


"Yang saya dengar dari orang tua dulu, Kapten Halim dulu sedang menuju Purwakarta. Tapi diserang di kawasan ini dan jenazahnya tepat di tugu itu," ujar Atang Komarudin (60) warga Jalan Kapten Halim, saat ditemui di kediamannya, Kamis (17/8/2017).

Penyerangan sang kapten juga memiliki dua versi. Satu sisi menyebutkan tentara kolonial yang menyerangnya, sisi lain, kelompok pemberontak yang menyerangnya hingga tewas.

"Persisnya yang mana tidak banyak yang tahu. Sayapun tahu dari cerita orang tua dulu," ujar dia.

Banyak pihak menyangsikan Kapten Halim bukan pejuang warga dan kelahiran Purwakarta, seperti nama-nama tokoh Purwakarta lain yang namanya kini digunakan nama jalan. Seperti Ibrahim Singadilaga, Mr Kusumaatmaja, Ipik Gandamanah hingga Kolonel Kornel Singawinata.


"Pastinya saya enggak tahu, tapi saya dengar dari orangtua, Kapten Halim bukan warga Purwakarta. Cuma kebetulan bertugas di Purwakarta. Sebatas itu saja yang saya tahu," kata Yaya Sudarya (55), warga Kecamatan Pasawahan.

Tribun sempat mencari nama Kapten Halim di Taman Makam Pahlawan, Jalan Taman Pahlawan. Dari 800-an makam, diketahui ada satu makam dengan nisan bertuliskan Halim. Di nisan, tertulis Pejuang Rakyat dalam pertempuran dengan Belanda, dimakamkan pada 8 Agustus 1947.

"Setahu saya nama veteran bernama Halim di sini bukan yang dimaksud Kapten Halim, soalnya jika benar itu dimaksud, pasti di nisan ditulis lengkap dengan Kapten, Kapten Halim,' katanya.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved