HUT Kemerdekaan RI
Rayakan HUT Kemerdekaan RI, Lomba Pasang Kain Kafan Diharapkan Jadi Pengingat Dosa
Lomba memasang kain kafan bukanlah lomba yang lazim dilakukan untuk memperingati Hari Ulang Tahun ke -72 Republik Indonesia.
Penulis: Seli Andina Miranti | Editor: Jannisha Rosmana Dewi
Laporan wartawan Tribun Jabar, Seli Andina
TRIBUNJABAR.CO.ID, SUMEDANG - Lomba memasang kain kafan bukanlah lomba yang lazim dilakukan untuk memperingati Hari Ulang Tahun ke -72 Republik Indonesia.
Lomba tersebur digelar oleh warga Desa Mekarbakti, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang, Rabu (16/8/2017) malam.
Ketika Tribunjabar.co.id melakukan live facebook kegiatan lomba yang diberi tajuk "Lomba Balap Tobat" tersebut, tampak sebagian netizen memberikan respon negatif terhadap kegiatan tersebut, meskipun sebagian lagi menilai lomba ini memiliki nilai positif.
Namun apakah tujuan diadakannya lomba Balap Tobat tersebut?
"Intinya selain lomba, ini adalah tolabul ilmi bersama karena membungkus jenazah menggunakan kain kafan harus diketahui oleh setiap orang," ujar Aan Garnadi (53) tokoh masyarakat Kecamatan Pamulihan, ketika ditemui TribunJabar.co.id di tempat perlombaan.
Orang Paling Keren di Instagram yang Suka Pamer Kekayaan Kabarnya Terlilit Utang https://t.co/7wwExqdR53 via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) August 17, 2017
Kegiatan ini, menurut Aan Garnadi, diharapkan menjadi ajang mempelajari tata cara pengurusan dan pemakaian kain kafan untuk jenazah bagi masyarakat yang menyaksikan ataupun mengikuti perlombaan unik tersebut.
Aan Garnadi mengungkapkan bahwa lomba tersebut berangkat dari keprihatinan melihat banyak masyarakat yang tidak mengetahui tata cara memasang kain kafan pada jenazah.
"Sekarang, kalau keluarga meninggal, harus menunggu ustaz baru dikafani, padahan harusnya bisa oleh keluarga juga," ujar Aan Garnadi.
Aan Garnadi berharap lomba tersebut dapat dijadikan pelajaran oleh masyarakat mengenai tata cara pengurusan jenazah.
"Juga mengingatkan kalau kita semua akan jadi jenazah nantinya, pengingat akan dosa," ujar Aan Garnadi.