Heboh! Anak 10 Tahun Diperkosa Hingga Hamil, Mahkamah Agung India Melarang Aborsi
Di sana ada seorang anak perempuan berusia 10 tahun yang hamil setelah diduga berulang kali diperkosa oleh seorang anggota keluarga.
TRIBUNJABAR.CO.ID, INDIA - Seorang anak perempuan berusia 10 tahun yang hamil akibat diperkosa, ditolak untuk melakukan aborsi.
Kini dia menjadi pusat perhatian media di India.
Geeta Pandey pergi ke kota Chandigarh di utara untuk mengumpulkan cerita ini.
"Banyak kasus kehamilan remaja yang melibatkan anak usia 14 hingga 15 tahun, namun ini kasus pertama yang saya lihat melibatkan seorang anak usia 10 tahun," kata Mahavir Singh, dari Otoritas Layanan Hukum Negara Bagian Chandigarh.
Baca: Begini Curahan Hati Istri Tantan Setelah Si Kujang Lembang Menderita Cedera Saat Melawan Arema FC
Singh terlibat dalam kasus yang mengejutkan Kota Chandigarh dan seluruh India.
Di sana ada seorang anak perempuan berusia 10 tahun yang hamil setelah diduga berulang kali diperkosa oleh seorang anggota keluarga.
Cowok Bilang 'Aku Akan Muntah Jika Menikahinya', Wanita ini Ubah Penampilan dan Tampar Semua Orang https://t.co/cuo9I36AYm via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) August 12, 2017
Anggota keluarga itu saat ini dipenjara, menunggu waktu persidangan.
Anak perempuan itu tadinya anak yang bahagia yang gampang tersenyum. Dia pemalu dan tidak terlalu banyak bicara.
Bahasa Inggris dan matematika adalah subjek favorit siswa kelas enam ini. Dia suka menggambar dan cukup bertalenta.
Dia sangat suka menonton acara kartun favoritnya Chhoti Anandi (Si kecil Anandi) dan Shin Chan. Dia suka ayam dan ikan - dan es krim.
Namun pada 28 Juli, Mahkamah Agung India menolak petisi - yang diajukan atas namanya- agar dia bisa melakukan aborsi, dengan alasan bahwa dengan usia kehamilan 32 minggu, janinnya sudah berkembang.
TERPOPULER PERSIB: Ashley Cole 'Penasaran' dengan Persib Bandung Hingga Bobotoh Mirip Syeh Puji https://t.co/4aPJeNVcpy via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) August 13, 2017
Sebuah panel dokter telah menyarankan bahwa aborsi pada tahap ini akan "terlalu berisiko" untuk anak perempuan itu, dan janinnya "berkembang sehat".