Lomba Panjat Pinang Kini Tak Lagi Pakai Pohon Pinang, Ternyata Ini Alasannya

Setiap perayaan 17 Agustus, panjat pinang menjadi perlombaan yang fenomenal dan tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia.

Penulis: Daniel Andreand Damanik | Editor: Ichsan
Tribunjabar/Daniel Andreand Damanik
Pohon bambu untuk lomba panjat pinang 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Daniel Andreand Damanik

TRIBUNJABAR.CO.ID, BANDUNG - Perayaan HUT Kemerdekaan ke-72 Republik Indonesia selalu dirayakan masyarakat Indonesia melalui berbagai kegiatan unik dan seru.

Menuju 17 Agustus 2017 pun tinggal menghitung hari, sejumlah daerah sudah merias lingkungannya masing - masing.

Setiap perayaan 17 Agustus, panjat pinang menjadi perlombaan yang fenomenal dan tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia.

Baca: BREAKING NEWS, Rumah Mode, Pusat Outlet Pakaian di Jalan Setiabudi Bandung Terbakar

Seiring perkembangan zaman, panjat pinang pun sudah berubah. Kini batang pohon pinang yang dipakai perlombaan panjat pinang, telah banyak diganti oleh batang bambu.


"Pembeli bambu lebih banyak karena harganya lebih murah dan ringan dibawa," kata Obaey (54) penjual batang pohon pinang dan bambu di Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung, menjelaskan mengapa kini orang memilih bambu untuk digunakan lomba panjat pinang.

Menurut Obaey, untuk lomba panjat pinang, proses pengerjaan pohon bambu lebih singkat dibanding pengerjaan pohon pinang.

Baca: Buat Warga Bandung yang Stres, Patah Hati, Kesal Dibuli, atau Suami Jarang Pulang, Nih Ada KEKASIH

"Kalau bambu cukup diamplas saja, jadi cepat beresnya. Kalau pinang, harus dikikis dan diamplas, jadi lama," kata Obaey.

Lebih dari 10 tahun, Obaey menjadi penjual bambu dan pinang di Kota Bandung.

Obaey mengaku, setiap tahun, minat beli masyarakat terhadap pohon pinang, menurun.

"Tahun 2016 saya sediakan 35 batang pohon yang terjual hanya 20 batang, Tahun ini saya sediakan 20 batang saja," kata Obaey.

Selama tiga hari berjualan pohon pinang, Obaey mengaku, baru satu batang yang terjual. Harga satu batang pohon pinang antara Rp 600 ribu - Rp 700 ribu. Sedangkan sebatang bambu dijual Rp 400 ribu. Pohon pinang dan bambu itu berasal dari Garut.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved