Mengenal Sosok Sang Maestro Lukis Barli, Satu dari Anggota Kelompok Lima Bandung Selain Affandi

Adit pengelola Museum Barli mengatakan selain seorang maestro lukisan, Barli juga perduli mengedukasikan seni kepada khalayak umum.

Editor: Ravianto
Tribunjabar/Fasko Dehotman
Museum Barli 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Fasko Dehotman.

TRIBUNJABAR.CO.ID, BANDUNG - Barli Sasmitawinata adalah seorang maestro lukisan asal Bandung yang lahir pada 18 Maret 1921.

Barli mulai menekuni dunia seni lukis sejak tahun 1930an.

Saat itu Barli tergabung dalam kelompok lima Bandung.

Kelompok tersebut di antaranya Affandi, Hendra Gunawan, Sudarso, Wahidi dan Barli.

Hasil karya lukis Barli dari masa ke masa berupa aliran realisme, impresionisme, dan ekspresionisme.

Adit pengelola Museum Barli mengatakan selain seorang maestro lukisan, Barli juga perduli mengedukasikan seni kepada khalayak umum.

Tercatat Barli pernah mendirikan Mukti Studio pada 1948 dan Sanggar Rangga Gembol pada 1958.

"Selain itu Beliau pernah menjadi Dosen ITB dan menjadi satu di antara yang mengusung berdirinya Jurusan Seni di UPI Bandung pada 1921," jelas Adit kepada Tribun Jabar, Rabu (14/6/2017).

"Satu di antara ambisi Beliau adalah mendirikan museum untuk meyimpan semua hasil karyanya," ujar Adit.

"Museum tersebut mulai dirintis oleh beliau pada 1991," jelas Adit.

Mainan robot era 1990-an yang dipajang di lantai 2 Museum Barli, Rabu (14/6/2017).
Mainan robot era 1990-an yang dipajang di lantai 2 Museum Barli, Rabu (14/6/2017). (Tribun Jabar/Fasko Dehotman)

Museum ini mulai dirintis sejak tahun 1991 silam dan mulai diresmikan pada 26 Oktober 1992 oleh Menteri Pariwisata, Pos, dan Telekomunikasi (Mesparpostel) yang menjabat kala itu, Susilo Sudarman.

Adit mengatakan Museum Barli didirikan sebagai rumah untuk masyarakat agar membuat karya seni dan memamerkannya.

"Museum Barli tidak hanya menjadi rumah bagi lukisannya, melainkan rumah bagi aktivitas seni, kelas melukis dan pameran lukisan," jelas Adit.

Pajangan mainan zaman dulu di lantai 2 Museum Barli, Rabu (14/6/2017).
Pajangan mainan zaman dulu di lantai 2 Museum Barli, Rabu (14/6/2017). (Tribun Jabar/Fasko Dehotman)

"Meskipun beliau telah wafat pada 8 February 2007, beliau meninggalkan warisan berupa lukisan-lukisan legendarisnya," ujar Adit.

Seumur hidupnya Barli telah menyelenggarakan lebih dari 40 pameran lukisan.

Di antaranya di Bandung, Jakarta, Surabaya, Yogyakarta, Tasikmalaya, Magelang, Australia, Amerika dan lainnya. (Fasko)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved