Kabar dari Purwakarta
Ssst. . . ! Ini yang Membuat Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi Merasa Dipermalukan
"Itu kan malu-maluin saya selaku bupati."
Penulis: Mega Nugraha | Editor: Dicky Fadiar Djuhud
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Mega Nugraha
PURWAKARTA,TRIBUNJABAR.CO.ID --- Siapa yang mempermalukan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi?
Ternyata, sang bupati mengaku merasa dipermalukan Kepala Desa Tajur Sindang Kecamatan Sukatani Kabupaten Purwakarta, H Aming.
Sebabnya, ia baru mendapat laporan adanya pelajar Madrasah Ibtidaiyah yang harus pergi ke sekolah dengan menyeberangi sungai.
Pemkab Purwakarta, kata Dedi, tidak pernah menerima pengajuan pembangunan jembatan penghubung antara Kampung Karang Layung Desa Cibinong Kecamatan Jatiluhur dengan Kampung Garunggang Desa Tajur Sindang Kecamatan Sukatani.
Warga pelajar dari Kampung Karang Layung sebanyak tidak lebih dari 10 orang, harus pergi ke MI yang berada di Kampung Garunggang dengan menyebrangi Sungai Cilalawi.
Karena sungai yang deras, 10 pelajar MI itu terpaksa tidak mengikuti Ujian Akhir Sekolah (UAS) Selasa (8/12/2015).
"Masalahnya dia enggak ngajuin pembangunan jembatan ke saya, itu kan malu-maluin saya selaku bupati, kantor kepala desanya dia bangun mewah, lha ini jembatannya enggak dibangun, pokoknya saya sudah perintahkan besok pengerjaannya harus sudah mulai dilakukan," ujar Dedi di hadapan H Aming di Gedung Negara Pemkab Purwakarta, Selasa (8/12/2015).
Ia mengatakan, sebenarnya pemerintah telah membangun jalan aspal di kampung tersebut. Pantauan Tribun, kondisi infrastruktur jalan di kampung itu memang mulus hingga ke ujung kampung.
"Disana ada jalan, sudah bagus, cuma memang mungkin warga disana pakai jalan pintas supaya lebih cepat sampai," ujar Dedi.
Meski begitu, ia akan memenuhi permintaan warga yang menginginkan dibangunkan jembatan untuk mempermudah akses warga.
"Gampang, pekan ini saya urus teknisnya, siapkan anggaran Rp 800 juta untuk membangun jembatan yang terbuat dari besi," ujar Dedi.
H. Aming sendiri hanya manggut-manggut menanggapi permintaan bupati.
"Siap pak bupati, siap. Hari ini saya gambar designnya, besok mulai pelaksanaan," ujar dia.
Ia menjelaskan, sebenarnya pemerintahan desa setempat sudah membangun jalan akses penghubung dua desa tersebut.
"Sudah ada jalan, cuma warga desanya tidak merawat jalannya sehingga jalannya jadi cepat rusak," ujar H Aming. (*)