Tindak Asusila
Pedagang yang Sudah Beranak-Isteri Ini Tega Cabuli 2 Bocah Perempuan
KASUS pencabulan tersebut sempat menghilang sampai tiga bulan.
Laporan Wartawan Serambi Indonesia, M Nazar
SIGLI, TRIBUNJABAR.CO.ID - Belum lagi hilang dari ingatan tentang kasus pemerkosaan yang menimpa murid kelas 3 SD.
Korbannya ketika itu Mawar, usia 8 tahun dan terjadi Senin (28/9/2015).
Kini, kasus tak kalah mirisnya menimpa Melati (6) dan Seroja (6), keduanya murid kelas 1 SD di salah satu kecamatan pesisir di Pidie.
Setelah dilaporkan orang tua korban dan bantuan warga, polisi membekuk seorang pria bernama Iskandar Husen (41).

PELAKU PENCABULAN -- Polisi memeriksa Iskandar Husen (41) tersangka pencabulan terhadap dua murid SD saat diperiksa di ruangan Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Reskrim Polres Pidie, Selasa (6/102015). Di ruangan tersebut digantung gambar bertulisan Sex dengan Anak Adalah Kejahatan . (FOTO: SERAMBI INDONESIA / M NAZAR)
Ia diringkus di Jalan Listrik, Kecamatan Jeumpa, Bireuen, Senin (5/10/2015) sekitar pukul 20.15 WIB.
Lelaki yang mengaku berprofesi sebagai pedagang itu telah beristri dan memiliki dua anak serta satu kampung dengan kedua korban.
Menurut keterangan, Melati dan Seroja (bukan nama sebenarnya) dicabuli Iskandar pada Juni dan Agustus 2015.
Melati dicabuli satu kali di gudang kosong dalam kompleks meunasah sekitar pukul 17.00 WIB, pada bulan Juli.
Sedangkan Seroja dicabuli pelaku satu kali di rumahnya saat istri dan anak pelaku tidak ada, sekitar pukul 15.00 WIB, bulan Agustus.
Kapolres Pidie, AKBP Muhajir SIK MH melalui Kasat Reskrim AKP P Harahap SH kepada Serambi, Selasa (6/10/2015) mengatakan, terbongkarnya kasus pencabulan yang dilakukan Iskandar Husen terhadap kedua murid SD tersebut setelah orang tua Seroja berinisial MM melaporkan kepada polisi.
Sebelumnya, dilansir serambi, orang tua Melati tidak melaporkan kepada polisi terhadap kasus pencabulan yang terjadi pada anaknya yang terjadi Agustus, lantaran kasus tersebut telah diselesaikan melalui upaya damai yang difasilitasi aparatur gampong.
Sehingga kasus pencabulan tersebut sempat menghilang sampai tiga bulan. Tapi, upaya damai yang telah dilakukan terusik dengan adanya laporan orang tua Seroja.
Penyidik Polres Pidie telah membawa Melati dan Seroja ke RSU Tgk Chik Di Tiro Sigli untul dilakukan visum. Namun hingga kemarin hasil visum belum turun dari rumah sakit.
Setelah terbongkarnya kasus pencabulan, Iskandar Husen diam-diam pergi ke tempat keluarganya di Bireuen.
Polisi berhasil menangkap Iskandar saat keluar dari rumah keluarganya, Selasa 6 Oktober 2015.
Iskandar akan dibidik dengan pasal 82 Undang-Undang 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman kurungan minimal 5 tahun dan maksimal 15 tahun penjara.(*)