Kisah Mince, TKW yang Jadi Sarjana dan Peroleh Beasiswa ke New York
Pembantu rumah tangga ini menjadi pemberitaan baru-baru ini, karena dianugerahi beasiswa bergengsi untuk melanjutkan studi ke New York University
SINGAPURA, TRIBUN - KERJA keras dan kemauan yang tinggi pasti akan menuai sukses. Itu pula yang dilakoni Mince Djara Lodu (31). Meskipun ia adalah seorang tenaga kerja Indonesia di Singapura, siapa sangka, ternyata Mince berhasil meraih gelar sarjana dari Universitas Terbuka Indonesia, Desember tahun lalu.
Mince bekerja untuk Ny Juliette Lim dan Loe Kok Weng, suami istri berusia sekitar 60-an. Mince datang ke Singapura pada tahun 2002 ketika dia berusia 19 tahun. Kini di usianya yang 31 tahun, Mince dengan bangga mengatakan bahwa ia memiliki gelar dari Departemen Bahasa Inggris untuk Penerjemahan di .di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.
Pembantu rumah tangga ini menjadi pemberitaan baru-baru ini, karena bersama seorang TKW asal Filipina yang bekerja di Hongkong, dianugerahi beasiswa bergengsi dari Yayasan HAM Magnum untuk melanjutkan studi ke New York University.
Awal mula Mince yang berasal Nusa Tenggara Timur bisa kuliah, ketika ia melihat iklan masuk perguruan tinggi di surat kabar. Ia pun memutuskan untuk mendaftar pada 2011. Semula ia
jurusan IT, namun beralih belajar bahasa Inggris untuk terjemahan atas saran dari majikannya, Nyonya Lim.
Mince pun menyisihkan waktunya di antara pekerjaan rumah tangga untuk belajar secara online di kamarnya. Dia kadang-kadang menghadiri tutorial dan ujian di Sekolah Indonesia Singapura di Siglap Road.
Majikannya mendukung keputusannya untuk mengejar pendidikan lebih lanjut, bahkan memberri tambahan subsidi sebagian biaya program. Nyonya Lim mengatakan: "Saya juga mendorongnya untuk belajar, saya tidak ingin melihat dia terus menjadi pembantu rumah tangga sepanjang waktu, karena saya merasa bahwa dia cukup cerdas dan belajar dengan cepat.."
Mince pun berencana untuk pulang dan mengajar anak-anak di desanya Bahasa Inggris setelah dia selesai bekerja di sini. "Bahasa Inggris tidak benar-benar diajarkan kepada mereka dengan cara yang benar, jadi mungkin saya bisa membantu untuk mengajar mereka dengan benar," kata Mince sebagaimana dilansir The Straits Times.
Universitas Terbuka di Indonesia didirikan pada tahun 1984 dengan tujuan memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi warga negara Indonesia dan orang asing, di mana pun tempat tinggal mereka, untuk mencapai pendidikan tinggi. (mac/tribunjabar)