UMKM di Cianjur Minim Perhatian
CIANJUR, TRIBUN - Pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Kabupaten Cianjur masih minim perhatian.
Penulis: cis | Editor: Giri
CIANJUR, TRIBUN - Pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Kabupaten Cianjur masih minim perhatian. Hal itu dikatakan pihak Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kabupaten Cianjur.
Pasalnya intansi pemerintah yang mengurusi hal yang terkait dengan UMKM tidak memiliki data yang akurat. Bahkan jumlah pelaku UMKM di intansi pemerintah tersebut masih data pada tahun 2007.
"Data yang kami miliki akan berbeda dengan UMKM binaan Dinas Perindustrian dan Perdagangan. Kebanyakan, rata-rata pelaku UMKM di Kabupaten Cianjur menggeluti sektor pertanian, perikanan, peternakan, atau perkebunan," ujarnya kepada Tribun di ruang kerjanya, Kamis (7/3).
Bambang pun menyebutkan, jumlah UMKM yang terdaftar sebagai binaan Kadin Kabupaten Cianjur sedikitnya ada 3.300 unit dalam berbagai sektor usaha. Itu pun data tahun 2012 dan belum termasuk pelaku UMKM seperti pedagang kaki lima, penjual gorengan, bubur ayam, cireng, dan lainnya. Ia memperkirakan jumlah pelaku UMKM bisa mencapai sekitar 10 ribu.
"Coba kalau dilihat dari korelasi perkembangan ekonomi, pelaku UMKM itu bisa mendongkrak perekonomian Kabupaten Cianjur. Jika UMKM itu dikelola satu orang saja, tentunya mengurangi pengangguran. Belum lagi ia bisa merekrut pegawai, bisa berapa persen pengangguran berkurang," ujar Bambang.
Karena itu, Bambang berharap, intansi terkait jangan menganggap remeh pelaku UMKM. Ia pun mendesak pemerintah mengupayakan para pelaku usaha seperti itu diakui, baik kemudahan maupun sosialisasi cara mendapatkan bantuan dari koperasi atau pihak perbankan.(*)