Pemerintah Kurang Menyentuh Dunia Usaha

sudah seyogianya kekuatan ekonomi Jabar itu terus dikembangkan. Kekuatan tersebut dapat memberikan potensi PDRB bagi Jabar yang besar

Penulis: | Editor: Darajat Arianto
BANDUNG, TRIBUN - Perputaran uang sektor koperasi, usaha mikro, kecil, dan menengah (KUMKM) Jabar tercatat cukup besar. Angkanya dapat mencapai Rp 80-90 persen.

Melihat kondisi itu, Wakil Gubernur Jabar, Dede Yusuf berpendapat, sudah seyogianya kekuatan ekonomi Jabar itu terus dikembangkan. Kekuatan tersebut dapat memberikan potensi PDRB bagi Jabar yang besar pula. Sayang, sejauh ini pemerintah belum touch (menyentuh) dunia usaha secara optimal.

Dia menilai, untuk memajukan dan terus mendorong dunia usaha di Jabar, sebaiknya pemerintah mulai mengurangi agenda-agenda yang bersifat charity (bantuan sosial).

Dede menyarankan, pemerintah perlu meningkatkan pemberdayaan para pelaku usaha, baik dalam hal aspek ekonomi, informasi, jaringan pasar, dan sebagainya. Peningkatan itu juga termasuk membuka akses, tidak hanya perbankan tetapi juga akses perdagangan domestik dan internasional.

Dede berpandangan, jika pemerintah lebih menyentuh dunia usaha, itu berpotensi menyebabkan jumlah enterpreneur di Jabar bakal meningkat. Enterpreneur di Jabar saat ini tercatat masih rendah, yaitu 0,8 persen. "Saya berharap, dapat mencapai 2 persen," kata Dede pada sela-sela acara DPD Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Jabar di Hotel Preanger, Jalan Asia Afrika Bandung.

Untuk meningkatkannya, Dede menyatakan, sebaiknya pemerintah merangkul dan bekerja sama dengan para pelaku usaha. "Kami, pemerintah bukan ahli ekonomi. Kami hanya mendapat informasi berdasarkan data dan statistik. Sedangkan untuk menggerakkan ekonomi, para pelaku usaha yang lebih ahli. Jadi, perlu ada kebersamaan antara pemerintah dan dunia usaha jika ingin ekonomi Jabar terus tumbuh," urainya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved