Wanda-Wandi Pulang, Dokter dan Perawat Menangis

Wanda Anugraha dan Wandi Dunyandi, balita kembar siam yang menjalani operasi pemisahan pada 19 Maret lalu di RS Hasan Sadikin, pulang ke rumahnya

Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Darajat Arianto
zoom-inlihat foto Wanda-Wandi Pulang, Dokter dan Perawat Menangis
M. Syarif Abdusalam
PULANG - Wanda (baju biru) dan wandi (baju merah) bersama orangtuanya, Lina Marwati dan Deden Amung Sunarya bersama Bupati Bandung Barat Abubakar (tengah) setelah tiba di rumahnya di Cipeundeuy Kabupaten Bandung Barat, Senin (18/6/2012). Wanda-Wandi terlahir kembar siam dempet dada pada 21 September 2010 dan dipisahkan tim dokter RSHS Bandung pada 19 Maret 2012.
CIPEUNDEUY, TRIBUN - Wanda Anugraha dan Wandi Dunyandi, balita kembar siam yang menjalani operasi pemisahan pada 19 Maret lalu di RS Hasan Sadikin Bandung, pulang ke rumahnya di Kampung Cijagra, RT 13 RW 5, Desa Ciroyom, Kecamatan Cipeundeuy, Kabupaten Bandung Barat, Senin (18/6).

Kembar siam berumur 22 bulan ini diantar Bupati Bandung Barat Abubakar, Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat, dan tim perawat dari RS Hasan Sadikin. Kedatangan mereka disambut ratusan warga yang memenuhi lingkungan tempat tinggal orang tua Wanda dan Wandi, yakni Lina Marwati (25) dan Deden Amung Sunarya (27).

Lina mengatakan, dirinya lega bisa membawa kedua anaknya pulang. Wanda dan Wandi pun, ujarnya, tidak rewel dan menangis walaupun udara di kampungnya panas dan dikerumuni banyak orang, berbeda dengan suasana RS Hasan Sadikin yang menjadi tempat tinggal sementara mereka.

"Akhirnya, setelah 22 bulan di rumah sakit, Wanda dan Wandi bisa pulang. Sempat sedih juga tadi perawat dan dokternya pada nangis karena Wanda dan Wandi mau pulang. Kalau Wanda dan Wandi sih cuma dadah-dadah sama mereka," kata Lina saat ditemui di rumahnya, Senin (18/6).

Wanda dan Wandi, ucapnya, masih harus menjalani perawatan dan pengecekan kesehatan sebulan sekali ke RS Hasan Sadikin. Rencananya, di RS Hasan Sadikin juga, ujarnya, Wanda akan segera disunat karena Wandi telah disunat beberapa waktu lalu. Kini setelah mendapat perawatan intensif di rumah sakit, ucapnya, Wandi berbobot 9,5 kilogram dan Wanda 8,5 kilogram.

Bupati Bandung Barat, Abubakar, mengatakan Wanda dan Wandi telah menjadi anak asuh Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan. Pemerintah Kabupaten Bandung Barat pun akan memberikan kontribusi untuk menjamin kehidupan Wanda dan Wandi.

"Gubernur akan menjadi ayah asuhnya sampai kuliah perguruan tinggi. Kami akan membantu untuk perawatan kesehatannya dan terus berkoordinasi dengan Pemerintah Jabar. Perkembangan anak-anak ini akan terus kami pantau," kata Abubakar.

Badan Pengelola Waduk Cirata sebagai tempat kerja ayah Wanda dan Wandi, ujarnya, siap memerhatikan kehidupan ekonomi keluarganya. Selain itu, ucap Abubakar, pihaknya telah memberikan sejumlah bantuan stimulan berupa bahan makanan, susu formula, dan sejumlah kebutuhan lainnya. Menurut Abubakar, Wanda dan Wandi masih harus menjalani fisioterapi rutin di RS Hasan Sadikin.

Wanda dan Wandi lahir pada 21 September 2010. Kelahiran kembar dempet ini dibantu secara normal, tanpa sesar, oleh Bidan Eti Sulastri (46). Wanda dan Wandi yang masih dempet di bagian dada sampai perut ini langsung dibawa ke RS Hasan Sadikin keesokan harinya. Sejak saat itu, mereka terus dirawat di rumah sakit tersebut dan baru pulang ke kampung halamannya, Senin (18/6). (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved