Kabar Seleb
Sempat Mau Menuntut, Animator Junaid Miran Pilih Damai dengan Pembuat Film Merah Putih: One For All
Animator 3D Junaid Miran batal menuntut pembuat film Merah Putih: One For All atas dugaan penjiplakan karya tanpa izin.
Penulis: Rheina Sukmawati | Editor: Rheina Sukmawati
TRIBUNJABAR.ID - Animator 3D Junaid Miran batal menuntut pembuat film Merah Putih: One For All atas dugaan penjiplakan karya tanpa izin.
Pertengahan Agustus 2025 lalu, Indonesia dihebohkan dengan film animasi karya Perfiki Kreasindo, Merah Putih: One For All.
Film animasi karya sutradara Endiarto dan Bintang Takari tersebut tayang di bioskop menjelang Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, tepatnya 14 Agustus 2025.
Namun, film animasi tersebut mendapatkan respons negatif dari warganet maupun para pecinta film karena grafiknya yang dinilai tidak layak.
Bahkan, warganet menemukan bahwa karakter dari film animasi tersebut mirip sekali dengan milik Junaid Miran.
Warganet pun beramai-ramai memberi tahu Junaid Miran melalui media sosial terkait hal tersebut.
Hingga akhirnya, Junaid Miran sempat hendak menuntut pembuat film animasi Merah Putih: One For All.
Salah satu karakter yang paling menonjol adalah Jaden, yang disebut mirip dengan karakter anak kecil berbaju merah.
Baca juga: Film Animasi Merah Putih: One For All Bertahan di Bioskop hingga Hari ke 6, Dapat Rating Rendah
Bahkan, Junaid Miran menjual murah karya-karyanya demi bisa melayangkan tuntutan tersebut.
Pilih Berdamai
Terbaru, Junaid Miran memilih untuk berdamai bersama pembuat film animasi Merah Putih: One For All.
Melalui akun YouTube miliknya, Junaid Miran bercerita bahwa kreator film tersebut, Bintang Takari, telah menghubunginya secara langsung.
"Kita telah memenangkan pertarungan ini," kata Junaid dikutip dari YouTube Junaid Miran, Kamis (4/9/2025).
"Pencipta filmnya, Pak Bintang Takari menghubungi Junaid secara langsung," imbuhnya.
Menurut Junaid Miran, ia telah cukup mendapatkan hak dan kredit atas karyanya dalam film kontroversial itu.
Dengan demikian, Junaid Miran merasa tidak perlu melanjutkan rencana untuk menuntut pembuat film animasi Merah Putih: One For All.
"Tanpa pengacara, tanpa permusuhan, hanya dua seniman yang berbicara secara terbuka," ujar Junaid.
"Karena pertarungan ini tidak pernah tentang uang, tidak pernah tentang menjatuhkan seseorang, ini tentang sesuatu yang sangat sederhana, kredit, pengakuan atas karya Junaid," jelasnya.
Itu sebabnya, Junaid juga berniat mengembalikan uang yang dikumpulkan dengan menjual karyanya.
Uang itu awalnya akan digunakan oleh Junaid untuk membiayai perjalanannya mengajukan tuntutan.
"Tidak ada alasan bagi Junaid untuk menyimpan uang tersebut," ucapnya.
Terkait proses pengembalian uang, Junaid Miran pun mengarahkan untuk mencari opsi pengembalian dana.
Baca juga: Sumber Dana Pembuatan Film Merah Putih: One For All, Pengakuan Beda-beda Dua Produser Jadi Sorotan
Junaid Miran juga terbuka untuk dihubungi jika ada hambatan dalam proses tersebut.
Meskipun mengembalikan uang, Junaid tak akan menarik lagi karyanya yang sudah dibeli kemarin.
Baginya itu adalah bentuk terima kasihnya pada masyarakat Indonesia yang telah mendukungnya.
"Kalian itu hebat sekali, sungguh," ucap Junaid.
Jual Murah Karya
Sebelumnya, Junaid Miran merasa ragu untuk menuntut kreator film animasi Merah Putih: One For All karena ia hanya seniman yang tak memiliki cukup uang.
"Aku berharap mengatakan 'aku akan menuntut mereka' semudah melangkah ke ruang sidang," ujarnya dikutip dari YouTube Junaid Miran, Selasa (2/9/2025).
"Kenyataannya enggak begitu. Tuntutan hukum, apalagi di negara lain, butuh banyak biaya," lanjutnya.
Itu sebabnya, kini setelah membulatkan tekad menuruti keinginan netizen Indonesia, Junaid menawarkan 10 karya orisinalnya dengan harga sangat murah sebagai modal mengajukan tuntutan.
"Aku enggak akan membiarkan harga jadi penghalang, aku menurunkan harga seluruh koleksi 10 karya seni original itu dari 50 dollar jadi cuma 5 dollar," kata Junaid.
"Ya, 5 dollar, sekitar Rp 75.000," jelasnya.
Junaid Miran pun membebaskan para pembelinya untuk menggunakan karya ciptaannya baik dicetak ulang hingga keperluan komersial.
"Bahkan menjual produk-produk itu kalau kalian mau," ungkapnya.
Dia berjanji akan mengajukan tuntutan jika nominal yang dibutuhkan tercapai.
"Aku janji, setiap sen yang terkumpul akan kugunakan untuk perjuangan ini. Sekarang sisanya terserah kalian," kata Junaid.
"Tolong bantu aku ubah harapan itu jadi kenyataan. Mari buktikan bahwa kita bukan sekedar suara keras di internet, tapi orang-orang nyata yang bertindak ketika diperlukan," lanjutnya.
Baca artikel menarik Tribunjabar.id lainnya di Google News.
Sempat Ditunda, Ini Jadwal Terbaru Konser Peterpan “The Journey Continues” di Bandung |
![]() |
---|
Uya Kuya Tegaskan Tak Kabur ke Luar Negeri, Kini Tinggal di "Safe House" setelah Rumah Dijarah |
![]() |
---|
Ibu-ibu Tukang Parkir Jarah Rumahnya, Uya Kuya Prihatin Minta Tak Diproses Hukum Ungkap Kondisi Pilu |
![]() |
---|
Anak Uya Kuya Bereaksi saat Rumah Dijarah, Ayahnya Pasrah, Ibunya Singgung Tentang Belajar Ikhlas |
![]() |
---|
Agnez Mo Nyanyikan Lagu "Ibu Pertiwi" dan "Indonesia Pusaka" dari Kanada: Saya Tak Bisa Tutup Mata |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.