Tanggapi Gejolak Demo Imbas Driver Ojol Dilindas Brimob, Joko Anwar: Rakyat Teriak Kesulitan Hidup

Sutradara Joko Anwar turut menanggapi gejolak demo di berbagai daerah, terutama setelah meninggalnya driver ojol, Affan Kurniawan.

Penulis: Rheina Sukmawati | Editor: Rheina Sukmawati
Tribunnews.com/Bayu Indra Permana
TANGGAPI DEMO - Sutradara Joko Anwar saat ditemui di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (13/3/2025). Terbaru, Joko Anwar turut menanggapi gejolak demo di berbagai daerah, terutama setelah meninggalnya driver ojek online (ojol), Affan Kurniawan (21). 

TRIBUNJABAR.ID - Sutradara kondang Joko Anwar turut menanggapi gejolak demo di berbagai daerah, terutama setelah meninggalnya driver ojek online (ojol), Affan Kurniawan (21).

Affan Kurniawan meninggal dunia dilindas mobil taktis Brimob di kawasan Pejompongan, Jakarta Pusat, pada Kamis (28/8/2025) malam.

Saat itu, sedang terjadi demo di depan Gedung DPR RI akibat kekecewaan masyarakat terkait berbagai gejolak ekonomi-politik, di antaranya kenaikan tunjangan hingga pernyataan anggota dewan yang tidak bijak.

Video amatir yang menunjukkan detik-detik mobil taktis Brimob melindas Affan Kurniawan itu pun beredar viral di media sosial.

Meninggalnya Affan Kurniawan mendorong aksi solidaritas dari berbagai kalangan masyarakat di berbagai daerah di Indonesia, termasuk di Kota Bandung.

Menanggapi gejolak unjuk rasa yang terjadi, Joko Anwar menyebut bahwa kondisi tersebut tidak datang secara tiba-tiba.

"Yang pasti kita sampai ada di kondisi ini tidak tiba tiba," tutur Joko Anwar, di kawasan SCBD, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (29/8/2025), dikutip dari Wartakotalive.com.

"Segala masalah baik pemerintah maupun DPR ini dianggap tidak bekerja dan berpihak untuk rakyat," sambung dia.

OJOL TEWAS - Jenazah Affan Kurniawan bin Zulkifli, ojol yang tewas dilindas mobil Baraccuda Brimob Polri tiba di TPU Karet Bivak, Jakarta, Jumat (29/8/2025) pagi.
OJOL TEWAS - Jenazah Affan Kurniawan bin Zulkifli, ojol yang tewas dilindas mobil Baraccuda Brimob Polri tiba di TPU Karet Bivak, Jakarta, Jumat (29/8/2025) pagi. (Tribunnews/Fransiskus)

Baca juga: Pernyataan Dedi Mulyadi soal Demo di Gedung DPRD Jabar Kota Bandung: Mohon Maaf Atas Kekurangan

Mantan jurnalis ini menilai, masyarakat setiap harinya mendapatkan suguhan hal-hal berbau penderitaan akibat para pemangku kebijakan.

"Setiap hari kita melihat orang susah mencari kerja, banyak yang kelaparan, kesulitan hidup. Sehingga apa yang terjadi ini adalah jeritan hati rakyat," tutur Joko Anwar.

"Rakyat sudah sering diminta untuk maklum, memaafkan kalau ada kesalahan yang dibuat pejabat mereka minta maaf," imbuh dia.

Sutradara film "Pengepuan di Bukit Duri" itu juga menambahkan, para anggota DPR RI seakan anti kritik masyarakat.

Jika ada yang memberikan komentar pedas, kata Joko Anwar, anggota dewan seolah menilai rakyat tidak mendukung mereka.

"Para anggota DPR jika dapat kritik dianggap orang berseberangan secara politis," nilai Joko Anwar.

"Seharusnya mereka bisa mendengarkan dan punya empati, tidak menunjukkan kesenangan di atas kesengsaraan rakyat," jelasnya.

Pria yang akrab disapa Jokan ini pun menyayangkan para anggota dewan masih sempat berjoget di tengah kesulitan rakyat.

"Tapi mereka masih ada kekuatan dan keberanian berjoget sementara rakyat menderita dan berteriak," tutur dia.

OJOL TEWAS DILINDAS - Kakak kandung Affan Kurniawan bin Zulkifli, ojol yang tewas dilindas oleh mobil Baraccuda Brimob Polri saat tiba TPU Karet Bivak, Jakarta, Jumat (29/8/2025) pagi.
OJOL TEWAS DILINDAS - Kakak kandung Affan Kurniawan bin Zulkifli, ojol yang tewas dilindas oleh mobil Baraccuda Brimob Polri saat tiba TPU Karet Bivak, Jakarta, Jumat (29/8/2025) pagi. (Tribunnews/Fransiskus)

Oleh karena itu, Joko Anwar menganggap aksi demonstrasi yang dilakukan oleh mahasiswa, buruh, hingga driver ojol adalah puncak amarah mereka terhadap apa yang terjadi dan dilakukan para petinggi Indonesia.

"Kita sampai di kondisi ini bukan ada berusaha buat keributan, ini rakyat yang berteriak mereka kesulitan buat hidup," ujar Joko Anwar.

"Yang harus disalahkan siapa? Sistem. Siapa yang menjalankan? Ya Pemerintah dan DPR ini," ujar Joko Anwar.

Joko Anwar pun meyakini, rakyat harus tetap bersuara agar bisa terus berjuang melawan sistem yang merugikan kepentingan rakyat tersebut.

"Kita harus bersuara, bangkit, dan melawan lebih keras baik itu secara fisik maupun dimana saja termasuk di media sosial," pungkasnya.

Baca juga: Bekas Bakar-bakar Demo Bandung di Depan Gedung DPRD Mulai Dibersihkan, Mobil Pemadam Bantu Semprot

Meninggalnya Affan Kurniawan

Sebagai informasi, gejolak demonstrasi yang terjadi di berbagai daerah utamanya Jakarta telah berlangsung dalam beberapa hari terakhir.

Demo ini merupakan buntuk kekecewaan masyarakat atas kenaikan tunjangan anggota DPR RI beserta pernyataan-pernyataan tidak bijak di saat perekonomian sedang lesu. 

Hingga akhirnya, terjadi insiden pelindasan terhadap pengemudi ojol, Affan Kurniawan (21), oleh kendaraan taktis (rantis) Brimob saat pembubaran demo di Pejompongan, Jakarta Pusat pada 28 Agustus 2025, malam. 

Dalam sebuah video amatir yang beredar di media sosial, mobil rantis bertuliskan Brimob tampak melaju cepat saat warga tengah berhamburan. 

Mobil lapis baja itu lantas melindas seorang pengendara ojol yang tengah berusaha lari dari kerumunan. 

Peristiwa itu membuat massa yang semula bubar kembali mengerubungi mobil rantis.

Kemudian, Affan Kurniawan meninggal dunia. 

Akibatnya, aksi demonstrasi bertajuk solidaritas dan permintaan tanggung jawab berlangsung pada 29 Agustus 2025. 

Bahkan, aksi demonstrasi itu meluas hingga ke beberapa daerah, tak hanya di Jakarta. 

(Tribunjabar.id/Rheina) (Wartakotalive.com/Arie Puji Waluyo)

Baca berita Tribunjabar.id lainnya di Goolge News.

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved