Berita Viral

Kisah Hafithar Bocah SD Naik KRL Sendirian Jam 4 Subuh dari Tengerang Demi Sekolah di Jakarta Timur

Baru-baru ini video memperlihatkan bocah SD berangkat sekolah sejak pukul 4 subuh, viral di media sosial. Terungkap kisah dan faktanya.

Penulis: Hilda Rubiah | Editor: Hilda Rubiah
TikTok @mujisambo
BOCAH SD NAIK KRL: Tangkapan layar video memperlihatkan bocah SD berangkat sekolah sejak pukul 4 subuh naik KRL dari Stasiun Tangerang ke Stasiun Klender Jakarta Timur, viral di media sosial. - Inilah kisah Hafithar bocah SD naik KRL demi sekolah di Jakarta Timur, terungkap faktanya. 

TRIBUNJABAR.ID - Baru-baru ini video memperlihatkan bocah SD berangkat sekolah sejak pukul 4 subuh, viral di media sosial.

Video tersebut viral dibagikan akun TikTok @mujisambo.

Akun TikTok dan pengunggah itu menyebut bocah SD tersebut bernama Hafithar.

Ia bertemu dengan bocah SD tersebut saat turun di Stasiun Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Pengunggah mengaku kaget melihat bocah SD tersebut berangka sekolah pagi-pagi buta.

"Kaget ada anak SD yang sudah berangkat sekolah jam segini, jam 04.40 WIB. Anak SD sudah pergi sekolah. Masya Allah dek," ucapan sebagaimana video di akun @mujisambo.

Baca juga: Viral, Pria di Banyumas Meninggal Dunia Usai Azani dan Gotong Keranda Jenazah Ibunya ke Makam

Ia tambah kaget sekaligus prihatin setelah mengetahui ternyata bocah SD berangkat sekolah hingga lintas daerah.

Dalam narasinya, disebutkan Hafithar bocah SD itu setiap harinya menempuh perjalanan menggunakan KRL dari Tangerang untuk menuju sekolahnya di SDN Klender 04, Jakarta Timur.

Setelah video itu viral, belakangan terungkap fakta di balik kisah Hafithar bocah SD yang rela berangkat subuh dari Tangerang demi sekolah di Jakarta Timur tesebut.

Dikutip dari TribunJakarta.com, Kepala Sudin Pendidikan Wilayah I Jakarta Timur, Fahmi membenarkan siswa dalam video merupakan anak didik di SDN Klender 04, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur.

Ternyata awal mula Hafithar bersekolah jauh itu lantaran sang ibu pindah tempat tinggal ke Tangerang, Banten.

Awalnya, Hafithar berdomisili di wilayah Kecamatan Duren Sawit, tak jauh dari SDN Klender 04.

"Sebelumnya tinggal di Duren Sawit, tapi sekarang orangtuanya sudah pindah tempat tinggal ke Tangerang," ungkap Fahmi.

Saat ini Hafithar masih tercatat siswa kelas I di SDN Klender 04, Jakarta Timur.

Kepada ibunya, Hafithar mengungkap alasannya rela menempuh perjalanan cukup jauh karena tetap ingin bersekolah di SDN Klender 04 tersebut.

Sementara diketahui, alasan ibu dari Hafithar pindah ke Tangerang karena pekerjaannya sebagai asisten rumah tangga (ART).

Menurut pengunggah, Hafithar tinggal dengan sang ibu karena sudah menjadi yatim.

Sejak orangtua Hafithar pindah ke wilayah Tangerang, pihak SDN Klender 04 sudah menawarkan untuk membantu proses pemindahan sekolah Hafithar ke Tangerang.

Meski orang tuanya sudah merayu, Hafithar menolak tak mau pindah sekolah.

Kini, sejumlah orangtua murid di SDN Klender 04 pun sudah menawarkan agar Hafithar dapat tinggal menginap pada rumah mereka, dengan tujuan agar Hafithar tak harus menempuh perjalanan jauh.

"Anak ini belum mau pindah. Orangtua murid dari teman-teman anak ini juga sudah menawarkan agar sementara tinggal di rumah mereka. Orangtua pada berebut untuk menampung," ujar Fahmi.

Baca juga: Kisah 6 Bocah SD di Cipayung Temukan HP di Jalan Datangi Kantor Polisi, Diapresiasi Kapolres

Melihat kegigihan Hafithar, ibunya sebenarnya tak tega putranya itu menempuh perjalanan jauh menuju ke sekolah.

Kepala Satuan Pelaksana (Kasatlak) Pendidikan Duren Sawit, Farida Farhah mengatakan setiap harinya ibu Hafithar mengantar bocah SD itu berangkat sekolah hingga Stasiun Tangerang.

"Ibunya mendapat pekerjaan di Tangerang. Ibunya mengantar sampai Stasiun Tangerang. (Hafithar) turun di Stasiun Buaran, melanjutkan perjalanan dengan JakLingko," ungkap Farida.

Demi memberikan keamanan untuk bocah SD tersebut, Sudin Pendidikan I Jakarta Timur akan kembali menyarankan agar Hafithar dapat pindah ke sekolah dekat tempat tinggal barunya.

Rencananya pada semester baru pada Desember 2025 nanti Hafithar pindah sekolah ke Tangerang dekat dengan tempat tinggal ibunya saat ini.

Satlak Pendidikan Kecamatan Duren Sawit pun sudah berkoordinasi dengan ibu dari Hafithar untuk keperluan pemindahan sekolah, agar Hafithar tidak harus menempuh perjalanan jauh.

"Kami pihak sekolah sudah menyarankan utk mutasi pada semester ini. Ibunya sdh setuju, namun anak tersebut tidak berkenan. Mutasi bisa kita lakukan pada bulan Desember," lanjut Farida.

Viral di Media Sosial

Sebelumnya video kisah Hafithar bocah SD yang berangkat ke sekolah jam 4 subuh dari Tangerang ke Jakarta Timur itu viral dan menyita perhatian warganet.

Sejumlah warganet memberikan beragam komentar dari unggahan video yang dibagikan akun Instagram @pembasmikehaluan.reall.

Ternyata kisah Hafithar itu menuai pro kontra dari warganet.

Tak sedikit warganet yang menilai aksi sang ibu membiarkan Hafithar berangkat sekolah sendirian sebagai sikap egois.

Namun, ada juga sebagian warganet yang justru memberikan reaksi positif mengapresiasi kegigihan bocah SD tersebut untuk belajar mandiri.

Sebagian warganet pun membandingkan kebiasaan anak sekolah di luar negeri seperti Singapura hingga Jepang yang terbiasa berangkat ke sekolah sendiri.

Meski demikian, sebagian besar warganet berharap agar bocah SD tersebut tetap dipindahkan ke sekolah terdekat demi keamanan.

Berikut beragam komentar warganet.

"Gak paham sama orangtuanya, ko tega dan bisa ngelepasin anak nya naik KRL sendirian. Ya minimal di anterin dulu dititipin ke satpam atau sampe sekolahannya anterin, woi lah"

"Kenapa ga pindah aja loh "

"Gw malah gak abis pikir sm ortunya yg egois mnurutqu siy y.. Krna 1. Knp gak ortunya aj klo plng prgi krja naik kereta..?? 2. Knp gak diurusin pindah skolah aj..??"

"Aku kelas 3 sd sekolah di jaksel, rumah di jaktim mepet bekasi 2 kali nyambung naik angkot sendirian. tahun 2005. tiap naik angkot selalu dikasihani orang2. gpp dek, pasti km akan hidup lebih kuat & berani. itu ilmu penting utk meniti sukses nantinya"

"Aku diajak main ke singapur sama bos ku dulu, pemandangan anak" sekolah sd naik mrt udah biasa disana, sendirian tanpa didampingi, tapi ya memang disana kan negara nya aman dan taat aturan, beda kalo di indonesia, bawa anak main ke kotu aja tak iket pake tali, takut ilang"

"MasyaAllah aku yg dari bintara-duren sawit aja masih suka mager, lah ini jauh banget . Sehat sehat ya adikkk," tulis beragam komentar warganet.


(Tribunjabar.id/Hilda Rubiah) (TribunJakarta.com/Bima Putra)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved