Berita Viral

Viral Modus Penipuan Lewat Fitur “Share Screen” di WhatsApp, Pakar Siber Ungkap Cara Antisipasinya

Fitur share screen di aplikasi WA tengah ramai menjadi perbincangan karena berpotensi dimanfaatkan untuk modus penipuan.

Pixabay
ILUSTRASI WHATSAPP - Fitur share screen di aplikasi perpesanan WhatsApp (WA) tengah ramai menjadi perbincangan karena berpotensi dimanfaatkan untuk modus penipuan. 

TRIBUNJABAR.ID - Fitur share screen di aplikasi perpesanan WhatsApp (WA) tengah ramai menjadi perbincangan karena berpotensi dimanfaatkan untuk modus penipuan.

Dikutip dari Kompas.com, Biro Investigasi Federal (FBI) Amerika Serikat (AS) menemukan, fitus ini bisa dijadikan celah oleh pelaku untuk melakukan teknik rekayasa sosial (social engineering).

Modus penipuan lewat share screen ini pun marak terjadi di berbagai negara, termasuk AS, India, hingga Indonesia.

FBI mengatakan, pelaku penipuan di AS menggunakan trik yang disebut phantom hacker scam.

Modusnya dimulai saat korban menerima telepon atau pesan yang berpura-pura berasal dari pihak bank.

Dengan alasan akun sedang diretas, korban diarahkan untuk memindahkan uang ke rekening yang disebut “aman”.

Setelah itu, penipu memanipulasi korban agar percaya dan mengikuti seluruh instruksi.

Biasanya korban diarahkan untuk berpindah ke panggilan WA dengan dalih lebih aman. Di titik inilah pelaku meminta korban mengaktifkan fitur share screen.

Begitu layar dibagikan ketika video call, penipu bisa melihat semua aktivitas di ponsel korban secara real-time. Mulai dari isi percakapan, foto, kode One Time Password (OTP), hingga data sensitif lain seperti nomor rekening, PIN, dan informasi aplikasi finansial.

Baca juga: LINK dan Cara Daftar Persibday Festival 12 Oktober 2025 di GBLA, Bobotoh Cek Rangkaian Acaranya

“Cukup satu klik salah, dan mereka bisa melihat segalanya di layar smartphone Anda,” tulis FBI dalam peringatannya. 

Dengan akses ke data pribadi tersebut, penipu berpotensi mengambil alih akun, menguras rekening, hingga menyalahgunakan identitas korban.

Lalu, bagaimana cara mengantisipasi modus penipuan tersebut?

Cara antisipasi modus penipuan share screen

Pakar keamanan siber Alfons Tanujaya mengingatkan masyarakat terkait bahaya berbagi layar (share screen) secara sembarangan, terutama bila diminta oleh orang yang tidak dikenal.

Ia mengatakan, share screen WA merupakan fitus yang memungkinkan pengguna membagikan tampilan layar kepada lawan bicara.

Hal ini bisa menimbulkan risiko dan bahaya karena fitur tersebut bisa memperlihatkan informasi sensitif seperti user ID, PIN, atau OTP.

"Data tersebut bisa dimanfaatkan untuk mencuri akun maupun dana dari layanan mobile banking atau e-wallet," ujar Alfons, Jumat (3/10/2025), dikutip dari Kompas.com.

Menurutnya, meskipun secara teknis berbagi layar tanpa memperlihatkan kata sandi atau data penting lainnya tidak berbahaya, namun tetap saja tindakan tersebut tidak bijak.

“Kalau saat share screen tidak membuka password atau data penting, secara teknis memang tidak bisa langsung mengakses (penipu). Tapi masalahnya, kenapa harus berbagi layar dengan orang yang tidak dikenal?” kata dia. 

Ia menyarankan agar masyarakat menghindari berbagi layar, kecuali ada kepentingan yang jelas dan dapat diverifikasi. 

“Pokoknya jangan kasih share screen kalau tidak ada kepentingan. Jangan asal berbagi layar,” tegasnya.

Ia menambahkan, di era digital yang serba cepat ini, kewaspadaan menjadi kunci utama dalam menjaga keamanan aset digital.

“Kalau ada permintaan share screen, jangan berikan akses. Segera blokir pengirimnya. Kalau perlu, laporkan kepada pihak berwenang,” jelas Alfons. 

Ia juga mengingatkan agar masyarakat membiasakan diri untuk tidak melakukan hal-hal yang tidak dipahami, terutama terkait tindakan sensitif seperti menjalankan file APK atau berbagi layar. 

Baca juga: Gerakan Rereongan Poe Ibu, Dedi Mulyadi Imbau ASN, Pelajar, dan Masyarakat Donasi Rp 1.000 Per Hari

“Jangan sampai data dibobol lalu beralasan tidak melakukan apa-apa. Itu jelas merugikan,” ucapnya. 

“Masyarakat harus membiasakan diri menjaga aset digital dengan baik. Jangan ceroboh, jangan mudah dikelabui, dan jangan gampang percaya dengan konten digital yang bisa dengan mudah dipalsukan,” tambahnya.

Kasus di Indonesia

Modus penipuan melalui fitur share scree WhatsApp ini sempat menimpa Wali Kota Jakarta Pusat Arifin.

Dalam sebuah video yang diunggah di media sosialnya, ia menceritakan menerima panggilan WA dari seseorang yang mengaku sebagai petugas kecamatan.

Pelaku berdalih ingin membantu mengaktifkan KTP Digital, kemudian mencoba menuntun Arifin untuk membuka fitur share screen.

Baca juga: 2 Warga Purwakarta Ngadu ke Wabup Abang ljo, Jadi Korban Penipuan Calo Kerja, Uang dan Motor Ludes

Akan tetapi, Arifin sejak awal menyadari adanya indikasi penipuan dan tidak mengikuti instruksi tersebut.

“Teman-teman, hati-hati! Jangan pernah memberikan data pribadi maupun akses WhatsApp ke orang yang tidak dikenal,” tulis Arifin di akun media sosialnya. 

Ia juga mengingatkan masyarakat agar selalu memastikan informasi resmi hanya melalui kanal pemerintah yang sah. 

“Mari lebih waspada agar tidak menjadi korban penipuan digital,” imbuhnya.

Baca berita Tribun Jabar lainnya di GoogleNews.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved