Sosok Yuda Prawira Diduga Kerangka Manusia Ditemukan Dalam Pohon Aren, Curhat Sebelum Hilang 2 Tahun
Inilah sosok Yuda Prawira, pria yang diduga sebagai kerangka manusia yang ditemukan di dalam Pohon Aren, curhatan sebelum hilang 2 tahun disorot
Penulis: Hilda Rubiah | Editor: Hilda Rubiah
TRIBUNJABAR.ID - Inilah sosok Yuda Prawira, pria yang diduga sebagai kerangka manusia yang ditemukan di dalam Pohon Aren.
Sebelumnya, penemuan kerangka manusia di di dalam Pohon Aren menggegerkan warga Sumatra Utara, Selasa (9/9/2025).
Kerangka manusia itu ditemukan tepatnya di Desa Pematang Ganjang, Kecamatan Sei Rampah, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara.
Sosok kerangka manusia itu diyakini adalah seorang pria bernama Muhammad Yuda Prawira atau akrab disapa Yuda.
Hal itu diduga setelah warga bernama Amrita Hamid melaporkan kehilangan kerabatnya.
Baca juga: Misteri Kerangka di Dalam Pohon Aren di Sumut, Diduga Pria yang Hilang 2 Tahun Lalu, Adik Menangis
Ia meyakini kerangka manusia yang ditemukan di dalam Pohon Aren itu adalah Yuda.
Diketahui lokasi penemuan kerangka manusia itu sekitar 20 meter dari rumah Yuda.
Di lokasi tersebut juga ditemukan pakaian, ponsel, dan gelang yang dikenali oleh keluarga sebagai milik Yuda.
Ibunya, Amelia (53), dan kakaknya, Cut Meutia Sari, meyakini kuat bahwa kerangka manusia tersebut adalah Yuda berdasarkan barang-barang pribadi yang ditemukan.
Hal ini pun diungkap Kanit Reskrim Polsek Firdaus, Iptu Anggiat Sidabutar, ia mengakatan keluarga meyakini bahwa kerangka tersebut merupakan Yuda berdasarkan ciri-ciri pakaian dan barang yang ditemukan di lokasi penemuan kerangka manusia tersebut.
Amelia (53) ibu Yuda meyakini sosok kerangka manusia itu adalah anaknya, Muhammad Yuda.
"Saya yakin tengkorak itu anak saya," ungkanya, dikutip dari Tribun Sumsel.
Sosok Yuda Prawira
Dugaan kerangka manusia diduga pria bernama Yuda Prawira itu menarik perhatian publik.
Pasalnya, sosok Yuda Prawira selama ini dikabarkan keluarganya sudah hilang 2 tahun.
Pihak keluarganya mengonfirmasi, Yuda dilaporkan hilang sejak Agustus 2023 lalu.
Diketahui, saat hilang Yuda adalah pemuda berusia 21 tahun.
Ia berasal dari Desa Pematang Ganjang, Kecamatan Sei Rampah, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara.
Sebelum dilaporkan hilang, Yuda sempat pamit untuk merantau kepada keluarganya.
Hal ini diungkapkan oleh kakak Yuda, Cut Meutia Sari lewat postingan di Facebook-nya.
"Terakhir menginjakkan kaki di rumah 2023 bulan Agustus. 2 tahun ga sebentar," tulisnya di Facebook, dikutip dari TribunnewsBogor.com.
Menurut sang kakak, Yuda pamit merantau tanpa membawa barang penting seperti KTP (Kartu Tanda Pengenal) dan KK (Kartu Keluarga).
"Gak ada org pigi gak di cari in jgn kan yg gada kabar!! Yg pigi dgn kabar aja msih di carii! Apalagi kyk dia ini tanpa jejak!!! Dompet di tinggal, KTP dan kk di tinggal. Benda penting yang setiap kali dia pergi merantau gak prnh di tglnya..." tulisnya.
Baca juga: Geger, Penemuan Kerangka Manusia di Bogor, di Sampingnya Ditemukan Tas Berisi Botol Plastik Bekas
Lebih lanjut, Cut Meutia mengungkap Yuda biasa pergi merantau untuk bekerja.
Terakhir, Yuda juga pernah bekerja merantau di Aceh, Medan hingga Palembang.
"Dia merantau krja pernah di palembang di Aceh di medan .. Ngelas dan ikut ikut proyek pembuatan PKS," tulisnya.
Sontak kini penemuan kerangka menuasia itu mengakhiri pencarian panjang keluarga Yuda.
Meski begitu polisi masih menunggu hasil otopsi dari rumah sakit.
Selain itu polisi juga melakukan tes DNA terhadap keluarga Yuda atau orang lain yang kehilangan keluarga.
"Kami melakukan pemeriksaan DNA di laboratorium forensik di Jakarta. Nanti dicocokkan dengan abang kandung dari Yuda, atau warga yang merasa kehilangan keluarganya," ujar Kanit Reskrim Polsek Firdaus, Iptu Anggiat Sidabutar, dikutip dari Tribun Sumsel.
"Belum bisa disimpulkan pembunuhan atau tidak. Kita menunggu hasil DNA siapa mayat tersebut,” tambahnya.
Curhatan Yuda Sebelum Hilang
Dikutip dari TribunnewsBogor.com, sebelum pamit merantau, tepatnya Juli 2023, Yuda sempat membuat postingan di akun Facebook.
Dia merepost postingan dari Instagram berupa quote tentang seseorang yang tidak hargai.
"Semakin sering seseorang tidak dihargai, semakin tinggi cuek yang ia akan miliki. Kadang yang menciptakan sifat buruk seseorang itu bukan dirinya melainkan perlakuan orang lain terhadap dirinya," tulis di postingan Yuda.
Sementara berdasarkan kesaksian sang kakak, Cut Meutia Sari mengatakan sosok Yuda jika terjadi masalah.
Menurutnya meski sedang marah, ia mengenal adiknya yang selalu memberi kabar pada ibunya.
"Pigi dia merantau di tlfn nya mamaknya di tnya nya kabar mamaknya. Di tanya nya kabar ayahnya. Wlw dia marah dia bukan tipe ank pendendam . Jdi klo ribut gak bakal lama diam diam an nya! ITULAH yang membedakan piginya dia pada saat itu." katanya.
Meutia dan keluarganya pun kini menjadi sangat khawatir.
Setelah 2 tahun lamanya hilang kabar, mereka justru mendapati adanya kerangka manusia yang tak jauh dari belakang rumahnya.
"Saya yang kehilangan kabar adik saya sejak 2 tahun ini.... Tbtb tau ada krangka manusia di belakang rumah... Pikir kalian aja sendiri akal pikiran perasaan kami gmna seketika." katanya.
Baca juga: KRONOLOGI Penemuan Kerangka Manusia di Rawamangun Jakarta Timur, Bermula dari Petugas PLN
Kronologi Penemuan Kerangka Manusia di Dalam Pohon Aren
Sebelumnya, warga Dusun I, Desa Pematang Ganjang, Kecamatan Sei Rampah, Kabupaten Serdang Bedagai geger setelah ditemukan kerangka manusia di dalam batang pohon aren yang sudah mati, Senin (9/9/2025).
Penemuan itu pertama kali diketahui oleh seorang warga bernama Rian Barus.
Saat hendak mengambil buah sawit, ia melihat batang pohon aren yang tumbang akibat angin puting beliung sepekan lalu tampak retak.
Dari retakan itu terlihat tulang yang mencurigakan.
"Tadi kami mau ambil buah sawit, terus terpijak pohon ini. Nampak ada retakan dan terlihat tulang. Pas dibuka, ternyata ada kerangka kayak manusia," kata Rian.
Rian juga menyebutkan bahwa pohon tersebut sudah mati sekitar empat tahun lalu, namun baru tumbang akibat angin kencang pekan lalu.
Setelah temuan itu, Rian melapor ke kepala dusun setempat sebelum diteruskan ke pihak kepolisian.
Tak berselang lama, Tim Polsek Firdaus bersama Tim Inafis Polres Sergai turun langsung ke TKP.
Petugas melakukan identifikasi dengan menyusun bagian kerangka yang ditemukan. Selain itu, polisi juga mengamankan sejumlah barang di sekitar kerangka, di antaranya baju, celana, mancis, gelang, serta sebuah ponsel.
Hingga kini, polisi masih menunggu hasil tes DNA untuk memastikan identitas jenazah secara resmi.
Dikutip dari TribunnewsBogor.com, Kriminolog Adrianus Meliala menduga kematian Yuda bukan akibat tindak kriminal, melainkan kemungkinan kecelakaan atau serangan jantung, karena barang berharga milik korban masih utuh.
"Biasanya kalau tindak pidana khususnya pembegalan, perampokan, pencurian, maka handhphone adalah sesuatu yang paling mungkin untuk diambil. Karena gampang, kecil, dan bernilai sebagai komoditi," imbuh Adrianus Meliala dilansir TribunnewsBogor.com dari tayangan Kompas TV, Senin (15/9/2025).
Bukan tindak kejahatan atau pembunuhan, Adrianus mengurai analisa lain soal penyebab kerangka tersebut yang disebut Yuda bisa meninggal dunia.
Adrianus menyinggung soal kemungkinan diduga Yuda tewas karena kecelakaan atau sakit.
"Ketika itu masih terdapat pada diri kerangka ini, maka kemungkinan yang bersangkutan sebagai contoh kecelakaan, jatuh dan meninggal. Bisa juga karena serangan jantung secara mendadak lalu meninggal. Sehingga semua barang berharga masih ada padanya," pungkas Adrianus Meliala.
Lebih lanjut, Adrianus pun menyoroti perihal peristiwa dua tahun lalu yakni saat Yuda.
Adrianus heran kenapa polisi tak bersikap cepat dalam menyikapi kabar temuan kerangka manusia.
"Yang menarik adalah bahwa, pasti keluarga sudah melapor ke polisi tentang kehilangan keluarga. Masalahnya selama dua tahun nasib laporan itu bagaimana? ketika ditemukan jenazah ini, mestinya polisi sudah bertindak lebih cepat bahwa orang yang meninggal ini si A dan si B. Tidak perlu lagi mengecek DNA kerangka ini," ujar Adrianus.
Lantaran hal tersebut, Adrianus ragu pengungkapan kasus kerangka manusia itu bakal cepat terselesaikan.
Hal itu karena rusaknya DNA hingga barang-barang milik Yuda yang harus dibandingkan dengan kerangka manusia tersebut.
"Dari segi DNA ada satu metode forensik yang canggih sekali. Hanya masalahnya dua, pertama butuh waktu, kedua harus dibawa ke Medan.
Itu pun DNA tersebut harus dicocokkan, antemortem dulu, dengan anggota keluarga yang masih menyimpan pakaian korban yang belum dicuci untuk kemungkinan dicari DNA-nya. Masalahnya selama dua tahun, jangan-jangan keluarga sudah membuang, atau sudah dicuci semua, DNA korban sudah tidak ada, maka polisi akan kesulitan dalam mencari perbandingan DNA kerangka dengan DNA korban," ungkap Adrianus.
Pun dengan penyebab kematian diduga Yuda, kata Adrianus hal itu akan sulit diselidiki.
Sebab organ lunak korban sudah lenyap dan tersisa cuma tulang.
"Jika ada kerusakan pada tulang, maka bisa diperkirakan tentang sebab mati. Saya kira pertama-tama yang dikerjakan polisi adalah memastikan tentang jati diri korban dengan bantuan keluarga korban," katanya.
Kasus ini menyita perhatian publik karena kejanggalan lokasi penemuan dan lamanya Yuda menghilang tanpa jejak.
(Tribunjabar.id/Hilda Rubiah) (TribunSumsel/Kharisma Tri Saputra) (TribunnewsBogor.com/Sanjaya Ardhi/Khairunnisa)
Misteri Kerangka di Dalam Pohon Aren di Sumut, Diduga Pria yang Hilang 2 Tahun Lalu, Adik Menangis |
![]() |
---|
Baru 10 Bulan Jadi Anggota Dewan Komeng Curhat Kangen Melawak, Kenang Masa Kebersamaan dengan Adul |
![]() |
---|
Viral, Curhatan Polisi Ingin Gabung dengan Pendemo dan Mahasiswa, Ngaku Nyaris Mati Demi Bela DPR |
![]() |
---|
Geger Kasus Persalinan Kepala Bayi Putus Ibu Selamat di Puskesmas Pinangsori, Dinkes Ungkap Faktanya |
![]() |
---|
Hasil Survei 5 Gubernur dengan Kinerja Terburuk, Ada Menantu Jokowi, Aneh Dedi Mulyadi Masuk Daftar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.